
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya Program Magang Nasional 2025 sebagai upaya strategis dalam meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil di industri digital Indonesia.
Dalam keterangan bersama Telkom Indonesia di Jakarta pada Rabu, 3 Desember 2025, Menko Airlangga menyoroti lonjakan kebutuhan pekerja di sektor digital, terutama seiring dengan pertumbuhan data center.
"Seiring dengan kebutuhan data center yang semakin tinggi, kebutuhan skilled workers pada bidang digital juga turut mengalami peningkatan signifikan," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa perkembangan sektor digital merupakan salah satu pilar utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Fokus pada Talenta AI dan Digital
Airlangga juga menyoroti pentingnya pengembangan talenta di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dengan menyebut bahwa teknologi ini akan berdampak luas pada berbagai sektor strategis.
"AI bagi Indonesia potensinya besar di berbagai sektor. Pertama tentu infrastrukturnya sendiri, data center kita butuh. Kemudian yang kedua nanti di sektornya itu sendiri, apakah itu kesehatan, apakah itu di Industri 4.0 dan juga di industri kreatif dan inovatif. Nah ini juga butuh tenaga-tenaga (terampil)," jelasnya.
Lebih lanjut, ia meminta Telkom untuk berperan aktif dalam mengembangkan ekosistem AI nasional.
"Jadi saya minta Telkom untuk mengejar ini. Karena AI ini kan kita butuh data. Tidak ada AI tanpa data. Dan pengumpulan data itu adalah intensif tenaga kerja," tegasnya.
Telkom Siap Wujudkan SDM Digital Masa Depan
Direktur Human Capital Management Telkom, Willy Saelan, menyambut baik arahan pemerintah dengan menyatakan kesiapan Telkom mendukung penuh Program Magang Nasional 2025.
"Telkom berkomitmen memberikan pengalaman terbaik yang inklusif dan berorientasi digital, sejalan dengan visi kami untuk menyiapkan SDM unggul bagi industri digital masa depan," ia mengungkapkan.
Program magang ini difokuskan pada bidang-bidang strategis seperti data analyst, developer, AI, project management, dan sektor digital lainnya.
Telkom juga memperkuat sinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilan program tersebut.
Total 632 peserta dari berbagai universitas di Indonesia telah mengikuti program ini melalui dua gelombang (batch).
Batch pertama berlangsung dari 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026 dengan 246 peserta, sedangkan batch kedua dimulai pada 24 November 2025 hingga 23 Mei 2026 dengan 386 peserta.
Para peserta tidak hanya ditempatkan di Telkom, tetapi juga tersebar di berbagai anak perusahaan, termasuk Telkomsel, Telkomsat, Telkom Property, Telkom Landmark Tower, dan Telkom Data Ekosistem.
Program ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai wilayah, antara lain Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, dan Makassar.
- Penulis :
- Arian Mesa







