
Pantau - Bank Mandiri mengucurkan pembiayaan rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp163 miliar untuk mendukung program 3 Juta Rumah di wilayah Jawa Barat.
Hingga kuartal III tahun 2025, kredit tersebut telah disalurkan kepada 1.049 debitur di provinsi tersebut.
Regional CEO Bank Mandiri Region VI/Jawa Barat, Nila Mayta Dwi Rihandjani, menyampaikan bahwa program 3 Juta Rumah merupakan salah satu prioritas nasional yang didukung penuh oleh Bank Mandiri.
"Pertumbuhan kredit rumah di Jawa Barat itu naiknya signifikan. Kami kencang banget di program 3 Juta Rumah, melalui program FLPP maupun program-program dari sisi pengusaha yang bergerak di bidang pembangunan rumah," ungkapnya dalam taklimat media di Bandung pada Senin (8/12/2025).
Program tersebut menjadi yang terbesar dalam penyaluran kredit Bank Mandiri di Jawa Barat.
Dukungan Kredit Bagi Pengembang dan Industri Padat Karya
Dari sisi suplai, Bank Mandiri juga menyalurkan baki debit sebesar Rp6 miliar kepada dua debitur yang berasal dari kelompok pengembang, rekanan, atau pemasok (supplier).
Selain sektor perumahan, Bank Mandiri turut menyalurkan Kredit Industri Padat Karya (KIPK), program besutan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan lapangan kerja.
Bank Mandiri menerima permintaan dukungan pembiayaan dari Kementerian Sekretariat Negara dengan potensi penyaluran KIPK mencapai sekitar Rp17 triliun.
Program KIPK dijadwalkan akan mulai terkoneksi secara host-to-host antara sistem Bank Mandiri dan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) milik Kementerian Keuangan pada pekan ketiga Desember 2025.
Salurkan Kredit Alsintan dan Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Bank Mandiri juga menyalurkan kredit usaha untuk alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan realisasi sebesar Rp1,5 miliar kepada 2 debitur.
Dukungan lain terhadap program pemerintah terlihat melalui pembiayaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah terealisasi sebesar Rp24 miliar.
Pembiayaan MBG ini disalurkan kepada 16 debitur, terdiri dari:
- 6 debitur berasal dari kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan porsi baki debit sebesar Rp13 miliar.
- 10 debitur lainnya berasal dari kelompok usaha mikro dengan porsi baki debit sebesar Rp11 miliar.
- Penulis :
- Leon Weldrick







