Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sambal Bakar Indonesia Group Akuisisi Eat Sambel, Perluas Ekspansi di Pasar Sambal Nusantara

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Sambal Bakar Indonesia Group Akuisisi Eat Sambel, Perluas Ekspansi di Pasar Sambal Nusantara
Foto: (Sumber: Produk Sambal Bakar Indonesia dan Eat Sambel (ANTARA/HO).)

Pantau - Sambal Bakar Indonesia Group (SBIG) resmi mengakuisisi Eat Sambel, merek sambal kemasan yang dikenal luas melalui penjualan digital, sebagai langkah strategis untuk memperluas ekosistem kuliner sambal di Indonesia.

Sinergi Produk Sambal dan Perluasan Kanal Distribusi

Akuisisi ini diumumkan sebagai bagian dari visi SBIG untuk membangun ekosistem kuliner sambal yang lebih luas, mencakup jaringan restoran serta produk siap saji bagi konsumsi rumah tangga.

"Degan menggabungkan kekuatan ini, kami ingin memperkuat rantai pasok, inovasi produk, hingga ekspansi ke seluruh Indonesia," ujar Richard Theodore, CEO SBIG.

Menurutnya, sambal memiliki posisi penting dalam budaya kuliner Indonesia dan masih sangat potensial dikembangkan melalui inovasi produk dan perluasan distribusi.

Sejak berdiri pada 2022, SBIG telah mengelola lebih dari 30 gerai restoran sambal bakar di berbagai kota, menghadirkan menu khas Nusantara yang digemari masyarakat.

Sementara itu, Eat Sambel dikenal sebagai merek sambal rumahan yang sukses berkembang secara digital dan telah menjual puluhan juta botol ke berbagai wilayah Indonesia.

"Bergabung dengan SBIG memberikan kami ruang yang jauh lebih besar untuk tumbuh, memperluas distribusi ke berbagai kanal, serta mengembangkan varian sambal Nusantara yang lebih inovatif," ungkap Yansen Gunawan, Co-Founder Eat Sambel.

Posisi Strategis di Industri Sambal Modern

Director of Corporate Communication & Relations SBIG, Benjamin Master A. Surya, menyatakan bahwa setelah akuisisi ini perusahaan akan fokus pada sinergi pengembangan produk, integrasi operasional, dan penguatan identitas merek.

Meskipun telah diakuisisi, Eat Sambel tetap dipertahankan sebagai sub-merek dengan karakter dan kekuatan tersendiri.

Akuisisi ini juga menempatkan SBIG pada posisi strategis dalam industri sambal modern, sekaligus memperkuat rantai pasok, kualitas produk, dan jangkauan pasar.

Director of Marketing & Branding SBIG, Renaldo Akhira Ruslan, menambahkan bahwa strategi distribusi ke depan akan mencakup kanal digital, kanal luring, platform e-commerce, dan jaringan retail modern.

"Dengan strategi ini, konsumen dapat mengakses produk SBIG di mana pun, kapan pun secara lebih mudah," jelasnya.

Penulis :
Gerry Eka