Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekonom NEXT Ingatkan Risiko Konsentrasi Tinggi DPK di Bank-Bank Besar

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Ekonom NEXT Ingatkan Risiko Konsentrasi Tinggi DPK di Bank-Bank Besar
Foto: (Sumber: Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center Christiantoko. (ANTARA/HO-NEXT Indonesia Center).)

Pantau - Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, Christiantoko, mengingatkan bahwa konsentrasi dana pihak ketiga (DPK) yang terlalu tinggi di tangan bank-bank besar dapat menimbulkan risiko sistemik, terutama jika tidak disertai dengan penguatan tata kelola.

Peringatan ini disampaikan menanggapi data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2025 yang menunjukkan bahwa empat bank besar kategori KBMI IV, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA, menguasai 53,44 persen dari total DPK nasional yang saat itu mencapai Rp9.329 triliun.

“Angka tersebut menegaskan posisi mereka sebagai pemain dominan dalam likuiditas perbankan nasional. Namun konsentrasi terlalu tinggi pada bank-bank besar juga bisa menimbulkan risiko sistemik jika tidak disertai tata kelola yang kuat,” ujar Christiantoko.

Dominasi DPK oleh Bank Besar dan Tren Nasabah yang Semakin Selektif

DPK merupakan dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka, dan menjadi sumber pendanaan utama perbankan untuk menyalurkan kredit serta menjaga likuiditas.

Dari sisi tabungan, Bank Central Asia (BCA) tercatat sebagai bank dengan nilai tabungan terbesar berdasarkan laporan triwulanan OJK per Juni 2025.

BCA menghimpun Rp587,5 triliun, mengungguli bank-bank pelat merah lainnya seperti BRI (Rp554,7 triliun), Bank Mandiri (Rp529,6 triliun), dan BNI (Rp265,1 triliun).

Christiantoko menilai pertumbuhan tabungan BCA mencerminkan perilaku nasabah yang semakin selektif.

Masyarakat kini lebih cenderung memilih bank dengan layanan digital yang stabil dan andal.

“Faktor loyalitas nasabah penting, tetapi harus didukung oleh teknologi yang andal. Teknologi yang reliable membuat nasabah merasa transaksi menjadi mudah dan tetap aman,” jelasnya.

Christiantoko menekankan bahwa kepercayaan terhadap sistem digital perbankan akan menjadi kunci pertumbuhan dana pihak ketiga di masa mendatang.

Penulis :
Gerry Eka