
Pantau - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan stok beras untuk kebutuhan masyarakat cukup dan aman hingga akhir Desember 2025, dengan proyeksi surplus mencapai 12.607 ton.
Ketersediaan Pangan Surplus, Jagung dan Tebu Dukung Ketahanan Daerah
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengungkapkan bahwa saat ini ketersediaan beras di Kabupaten Kudus mencapai 100.281 ton, sementara kebutuhan masyarakat diperkirakan sebesar 87.674 ton.
"Dari ketersediaan beras yang mencapai 100.281 ton, hingga akhir bulan diprediksi surplus sebesar 12.607 ton karena kebutuhan berkisar 87.674 ton," ungkapnya saat menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu.
Dalam kunjungan tersebut, Menko Pangan memastikan bahwa program strategis nasional di bidang pangan, terutama Program Makan Bergizi Gratis (MBG), berjalan dengan baik di daerah.
Bupati juga memaparkan capaian sektor pertanian di Kudus, termasuk luas tanam padi yang hingga akhir Desember 2025 diperkirakan mencapai 25.612 hektare dari target tahunan sebesar 33.647 hektare.
Selain beras, Pemerintah Kabupaten Kudus turut mengembangkan ketahanan pangan melalui komoditas jagung dan tebu.
Ketersediaan jagung tercatat sebesar 5.343 ton, sedangkan kebutuhan hanya 4.591 ton, sehingga menghasilkan surplus 753 ton.
Program MBG Berjalan Efektif, Dukung Literasi Keuangan dan Penurunan Stunting
Bupati Sam’ani menyebut pelaksanaan Program MBG di Kudus telah mencapai 75 persen dan memberikan dampak positif bagi para siswa.
"Program MBG sudah berjalan 75 persen. Selain itu, karena para siswa sudah menerima MBG, maka uang saku yang diterima para siswa juga kami arahkan untuk ditabung, ini sebagai bentuk literasi keuangan sejak dini," jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat dalam percepatan penurunan angka stunting di Kudus.
"Kami berterima kasih kepada Pak Menko, atas keberhasilan menurunkan angka stunting di Kabupaten Kudus, kami menerima insentif fiskal percepatan penurunan stunting," katanya.
Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Program MBG merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia.
"Presiden mencanangkan 30.000 lebih SPPG, yang akan memberikan manfaat kepada 82,9 juta anak-anak sekolah. Tujuannya untuk menjamin gizi manusia Indonesia, dengan gizi yang baik, badannya sehat, otaknya cerdas, jadi makin produktif," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa bantuan pemerintah tidak hanya bersifat karitatif, melainkan untuk memberdayakan masyarakat.
"Kami ingin rakyat berdaya, tidak hanya menunggu dibantu. Tentunya pemerintah tetap akan membantu, tapi lebih dari itu, bantuan pemerintah ini agar rakyat berdaya, kreatif dan produktif," tambahnya.
Dalam kunjungan itu, dilakukan penyerahan bantuan langsung berupa 5 kilogram beras kepada warga, serta pelaksanaan pasar murah guna menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat.
- Penulis :
- Leon Weldrick





