Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jawa Timur Dorong Hilirisasi Mangrove dan Ekonomi Rendah Karbon di Pacitan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Jawa Timur Dorong Hilirisasi Mangrove dan Ekonomi Rendah Karbon di Pacitan
Foto: (Sumber: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (kiri) meninjau sentra pembibitan mangrove saat gelaran Festival Mangrove ke-9 di Pacitan. ANTARA/HO - Prokopim Jatim)

Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong penguatan hilirisasi mangrove dan penerapan ekonomi rendah karbon sebagai strategi pelestarian lingkungan sekaligus pengungkit ekonomi masyarakat pesisir di Kabupaten Pacitan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hal tersebut di Pacitan pada Selasa, 23 Desember 2025.

Khofifah menekankan bahwa pengelolaan mangrove tidak cukup berhenti pada tahap penanaman, tetapi harus dilanjutkan hingga pemanfaatan bernilai tambah yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Ia menyatakan, "Hilirisasi mangrove penting agar manfaat ekologisnya sejalan dengan manfaat ekonomi. Masyarakat harus merasakan nilai tambahnya."

Pengelolaan mangrove dari hulu hingga hilir dinilai mampu memperkuat daya dukung lingkungan dan menjaga kawasan pesisir dari abrasi.

Pemanfaatan mangrove membuka peluang ekonomi baru bagi nelayan, pelaku UMKM, dan masyarakat sekitar hutan mangrove.

Salah satu bentuk hilirisasi mangrove yang telah berjalan adalah pemanfaatan sebagai bahan pewarna alami batik, yang telah masuk katalog merek internasional.

Mangrove juga dikembangkan sebagai bahan produk olahan oleh pelaku usaha kecil dan Industri Kecil Menengah (IKM).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong praktik pembangunan rendah emisi melalui penggunaan energi dan transportasi ramah lingkungan.

Khofifah menyampaikan, "Transisi menuju pembangunan rendah karbon membutuhkan keteladanan dan partisipasi semua pihak."

Dukungan terhadap penguatan ekosistem mangrove di Jawa Timur juga datang dari Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) yang berkomitmen menyediakan bibit mangrove hingga 20 tahun ke depan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan RI Muhammad Zainal Arifin menyebut Jawa Timur sebagai provinsi dengan luas mangrove terbesar di Pulau Jawa dan menunjukkan tren peningkatan luas mangrove lebih dari 5.000 hektare dalam empat tahun terakhir.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyatakan penguatan ekosistem mangrove sejalan dengan kebijakan daerah yang menempatkan kelestarian hutan sebagai investasi jangka panjang.

Indrata menegaskan, "Pelestarian hutan dan pesisir menjadi bagian dari strategi menjaga masa depan Pacitan."

Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mendorong integrasi program lingkungan dengan penguatan ekonomi masyarakat melalui dukungan UMKM dan bantuan produktif bagi pelaku usaha ultra mikro di Pacitan.

Penulis :
Aditya Yohan