Pantau - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa pembentukan Klinik UMKM Bangkit di wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara bertujuan untuk membangun kembali perputaran ekonomi lokal secara mandiri dan berkelanjutan.
"Kami ingin dalam 1-6 bulan ke depan tercipta closed-loop economy di daerah terdampak. Jadi perputaran ekonomi diputar dulu di seputaran wilayah itu agar aspek supply (penawaran) dan demand (permintaan) terbentuk," ungkapnya.
Menurut Maman, bantuan langsung tunai (BLT) saja tidak cukup untuk memulihkan perekonomian pascabencana.
Ia menjelaskan bahwa tanpa interaksi antara penawaran dan permintaan, stimulus ekonomi hanya akan bersifat sementara dan tidak berkelanjutan.
Klinik UMKM Jadi Agregator dan Konektor Ekonomi Lokal
Klinik UMKM Bangkit hadir sebagai agregator untuk memastikan rantai distribusi berjalan dengan lancar di wilayah terdampak banjir.
Maman mencontohkan, jika produsen beras, nilam, atau komoditas lokal lainnya kesulitan menjual produk karena tidak ada pembeli, Klinik UMKM akan menghubungkan mereka dengan mitra e-commerce atau jaringan ritel seperti Hippindo (Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia).
"Dengan begitu, produk lokal bisa terserap pasar dan memberikan efek nyata bagi pergerakan ekonomi," ujarnya.
Selain sebagai agregator, Klinik UMKM juga berfungsi sebagai konektor yang menjembatani berbagai institusi terkait seperti pemerintah, BUMN, dan pengusaha swasta.
Kementerian UMKM telah membentuk Klinik UMKM Bangkit di delapan titik wilayah terdampak banjir, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Medan, dan Kota Padang.
Dorong Akses Pembiayaan dan Pemulihan Ekonomi
Klinik UMKM Bangkit diharapkan dapat mempercepat akses pembiayaan bagi UMKM yang terdampak banjir, memperluas pasar produk lokal, mendorong percepatan produksi, serta mempercepat pemulihan ekonomi di wilayah terdampak.
Dengan model pendekatan berbasis kawasan dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan, pemerintah menargetkan pemulihan ekonomi tidak hanya cepat tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Gerry Eka
