
Pantau - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa dua perusahaan besar dari sektor infrastruktur dan pertambangan berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada kuartal I tahun 2026.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna, menyatakan bahwa kedua perusahaan tersebut termasuk dalam kategori lighthouse company.
"Lighthouse ada dua. Yang ada itu sektor infrastruktur dan mining," ungkap Nyoman.
Perusahaan lighthouse adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan memiliki porsi saham publik (free float) sekurang-kurangnya 15 persen.
Antrean IPO 2026 dan Target BEI
Hingga saat ini, terdapat sembilan perusahaan yang berada dalam antrean (pipeline) IPO untuk tahun 2026.
Mengacu pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, sembilan perusahaan tersebut terdiri dari:
Enam perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar
Satu perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar
Dua perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar
BEI menyatakan tetap terbuka terhadap rencana IPO dari perusahaan di berbagai sektor, termasuk industri, keuangan, teknologi, hingga logistik.
"Sampai dengan 24 Desember 2025, telah tercatat 26 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp18,11 triliun," ujar Nyoman.
Adapun rincian sektor dari 26 perusahaan yang telah IPO sepanjang tahun 2025 adalah:
Tiga perusahaan dari sektor keuangan
Dua perusahaan dari sektor material dasar
Satu perusahaan dari sektor energi
Satu perusahaan dari sektor industri
Satu perusahaan dari sektor teknologi
Satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026, BEI menargetkan sebanyak 50 perusahaan dapat melangsungkan IPO sepanjang tahun tersebut.
- Penulis :
- Gerry Eka







