
Pantau.com - Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tak sekadar sebagai titik mobilisasi orang dan barang dengan menggunakan pesawat terbang. Bandara ini makin berkembang dari waktu ke waktu yang juga dijadikan tempat dengan berbagai tujuan lainnya, seperti kargo. Oleh sebab itu, akses menuju dan dari Bandara Soetta merupakan hal yang sangat penting, termasuk keberadaan jalan tol yang menghubungkannya.
Jalan tol yang dimaksud adalah Jalan Tol Sedyatmo yang dikelola oleh PT Jasa Marga Tbk. Executive General Manager Airport Design Development PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Wialdi mengatakan, berdasarkan data tahun 2018, pergerakan jumlah penumpang di Bandara Soetta tercatat 66 juta orang. Hal ini menjadikan Bandara Soetta masuk sebagai 20 bandara tersibuk di dunia.
Baca juga: Pengusaha: Sopir Masuk Tol Rp700 Ribu, Keluar Tol Hemat Rp500 Ribu
Ia juga memaparkan sejumlah pengembangan Bandara Soetta yang akan dikembangkan hingga tiga tahun ke depan. Saat ini, Agus Wialdi mencontohkan, pembangunan landasan pacu (runway) 3 akan rampung di pertengahan tahun ini.
Selain itu, tambahnya, Terminal 4 juga akan dibangun dengan target selesai pada tahun 2021. Jadi, secara keseluruhan, Terminal 1 hingga 4 Bandara Soetta dapat melayani sekitar 100 juta penumpang per tahunnya.
"Kalau dilihat dari growth, 100 juta ini akan terjadi pada tahun 2025," kata Agus Wialdi, dalam keterangan resmi Jasa Marga.
Terkait hal ini, akses menuju dan dari Bandara Soetta sangatlah penting. Ia menambahkan, Jalan Tol Sedyatmo masih menjadi akses utama orang yang ingin menuju Bandara Soetta.
"(Akses) kerata api belum optimal menggantikan akses jalan tol. Saya belum punya data yang pasti. Tapi, kurang-lebih sekitar 10 persen sampai 20 persen yang menggunakan non tol," jelasnya.
Baca juga: 100.000 Botol Sabun Cuci Senilai Rp2 Miliar Pesanan Jokowi Dikirim
Di samping sebagai akses orang yang ingin bepergian dengan pesawat terbang, Agus Wialdi meneruskan, Bandara Soetta juga memiliki Terminal Kargo dengan kapasitas saat ini adalah 800 ribu ton per tahun.
Jumlah ini, kata Agus Wialdi, akan bertambah hingga 1,5 juta ton pada dua tahun mendatang. Oleh sebab itu, pihaknya akan mengembangkan kawasan kargo (Cargo Village) di kawasan Bandara Soetta guna mendorong efisiensi pergerakan logistik dari bandara tersebut.
Oleh sebab itu, ia berharap ada semacam sodetan ke arah Jalan Tol Kunciran-Cengkareng untuk menunjang mobilisasi di sekitar Cargo Village. Jalan Tol Kunciran-Cengkareng sendiri masih dalam tahap pembangunan. Jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC).
- Penulis :
- Nani Suherni