
Pantau.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengusulkan agar pemerintah memiliki skema khusus untuk membuat harga mobil listrik dapat dijangkau oleh masyarakat.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LlPl, Maxensius Tri Sambodo menjelaskan, meski harga mobil listrik tinggi, namun konsumsi energinya 80 persen jauh lebih murah. Jumlah tersebut jika dibandingkan bahan bakar pertalite Rp765/km sementara kendaraan listrik Rp146,7/km.
"Komparasi mobil listrik dengan pertalite 80 persen, (berarti) bisa menghemat 80 persen, ini seharusnya bisa diambil di depan untuk beli mobil listrik, tapi ada enggak bank yang mau melakukan (pembuatan skema kreditnya)," ujarnya dalam Seminar Energi yang digelar di Kantor LIPI, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2019).
Baca juga: Kata LIPI Soal Pengembangan B100 di Indonesia
Jika dibandingkan dengan China kata dia, pemerintahnya memebrikan subsidi kepada perusahaan kendaraan listrik sebesar USD 2-5 ribu agar harga jualnya lebih kompetitif.
"Memberikan harga yang kompetitif, kenapa? karena skala ekonomi tinggi, semakin tinggi semakin murah," terangnya.
Lebih lanjut kata dia, kebijakan ini juga untuk mendorong agar Indonesia dapat terlepas dari ketergantungan bahan bakar impor yang sangat berpengaruh pada defisit transaksi berjalan RI.
Baca juga: FYI, PLTS Rooftop Rumah Dinas Jonan Hemat Listrik Rp1,4 Juta per Bulan
"Yang jauh lebih penting banyak melakukan penghematan di sektor BBM nah untuk bisa karena disamping infrastruktur, perbankan harus mendukung kredit mobil listrik," paparnya.
"Kita juga lihat Pemerintah disana memberikan subsidi cukup besar terhadap konsumen ini pelan- bisa dikembangkan supaya kita bisa selamat menyelesaikan current account dari sektor energi trading, mengamankan emisi dan memanfaatkan infrastruktur yang ada supaya tidak mubazir," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni