Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sempat Loyo Setahun Lebih, Angka Pekerjaan di AS Mulai Meningkat

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Sempat Loyo Setahun Lebih, Angka Pekerjaan di AS Mulai Meningkat

Pantau.com - Pertumbuhan lapangan kerja di AS kemungkinan rebound dari level terendah 17 bulan pada bulan Maret karena cuaca yang lebih ringan mendorong aktivitas di sektor-sektor seperti konstruksi, dapat menghilangkan kekhawatiran lambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama.

Kekurangan pekerja yang semakin memburuk dan efek berlarut-larut dari kondisi pasar keuangan yang lebih ketat pada pergantian tahun, menunjukkan bahwa kenaikan pekerjaan mungkin masih di bawah laju yang cepat di tahun 2018.

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja mencatat, pengeluaran konstruksi yang cukup optimis dan data pabrik mendorong bank Wall Street untuk meningkatkan perkiraan pertumbuhan di kuartal pertama.

Baca juga: Trump Klaim Kesepakatan AS-China Lancar, Faktanya Masih Bertentangan

Nonfarm payrolls meningkat 180.000 pekerjaan bulan lalu, menurut survei Reuters terhadap para ekonom. Investor juga akan mengawasi untuk melihat apakah jumlah pekerjaan Februari 20.000, terkecil sejak September 2017, direvisi lebih tinggi.

"Angka yang dekat dengan konsensus dan dengan revisi naik ke Februari akan memberi Anda sedikit kenyamanan bahwa ketika ekonomi melambat, itu tidak menurun dengan cepat," kata Dan North, kepala ekonom di Euler Hermes North America di Baltimore dikutip Reuters.

Ekonomi telah bergeser ke bagian rendah sebagai stimulus dari paket pemotongan pajak USD1,5 triliun administrasi Trump serta meningkatnya pengeluaran pemerintah. Perang dagang antara Washington dan Beijing, dan melambatnya pertumbuhan global juga berdampak pada ekonomi, yang pada Juli akan merayakan 10 tahun ekspansi, yang terpanjang dalam catatan.

Baca juga: Catat! Tiket Kereta Tambahan Lebaran 2019 Dijual Besok

Prakiraan pertumbuhan untuk kuartal pertama adalah antara tingkat tahunan 1,4 persen dan 2,1 persen. Ekonomi tumbuh pada tingkat 2,2 persen pada kuartal keempat, mundur dari laju 3,4 persen pada kuartal Juli-September.

Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang tiba-tiba juga dapat diatasi dengan memperkuat pertumbuhan upah dan tingkat pengangguran yang rendah. Penghasilan per jam rata-rata diperkirakan telah meningkat 0,3 persen pada Maret setelah melonjak 0,4 persen pada Februari.

Itu akan menjaga kenaikan upah tahunan sebesar 3,4 persen, kenaikan terbesar sejak April 2009. Pertumbuhan upah yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan diri bahwa belanja konsumen akan mempercepat dan mendukung perekonomian, setelah konsumsi terhenti pada Januari.

Penulis :
Nani Suherni