Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mau Belajar Bisnis Jastip? Coba Ikuti yang Sudah Mencoba Nih

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Mau Belajar Bisnis Jastip? Coba Ikuti yang Sudah Mencoba Nih

Pantau.com - Peluang bisnis semakin terbuka lebar dengan adanya jejaring sosial, seperti fenomena jasa titip yang semakin populer di kalangan diaspora Indonesia di Australia.

Seperti yang bisa ditemukan di Facebook grup IndoMelb dengan mayoritas beranggotakan warga Indonesia, yang menawarkan jasa titip atau jastip hampir setiap harinya.

Diawali dengan kalimat "Hi, numpang iklan ya," hingga "Numpang jual bagasi, siapa tahu ada yang berminat", kebanyakan dari mereka menawarkan layanan menitip barang bawaan dari Australia.

Tapi ada pula yang menawarkan pengiriman barang dari Indonesia dengan ongkos yang relatif murah. Dengan biaya $12-$13, atau sekitar Rp117-Rp127 ribu per kilogramnya, barang yang dititipkan akan sampai ke tangan penerima langsung, baik di Indonesia atau pun di Melbourne.

Baca juga: Naik Parah Hingga Rp8.000, Emas Dipatok Rp705.000 per Gram

Harga lebih murah


Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Dikutip ABC, Johanna Dyah Kristanti adalah salah satu di antara banyak penjual bagasi yang memiliki pengalaman baik seputar jastip. Kini tinggal di Surabaya, ia terbang ke Australia dua tahun sekali untuk mengunjungi tunangannya yang tinggal di Melbourne, Victoria.

Meski merasa belum profesional dalam menjalankan bisnis ini, Johanna dapat meraup keuntungan sebesar $100, atau sekitar Rp980.000 sekali jalan.

"Cuma sambilan karena banyak temen kuliah dulu yang suka kangen jajan Indonesia," kata guru Bahasa Inggris itu.

"Saya melakukan ini karena saya suka berbelanja. Jadi penghasilan tambahan itu sebenarnya hanya nilai tambah," jelasnya.

Baca juga: Pertanyaan Netizen di Akun Twitter Garuda Ini Buat Pembaca Ngakak

Sementara Putty Allamanda Corry adalah pelanggan yang secara rutin mencari penawaran jastip di IndoMelb dalam setahun terakhir.

"Saya cari jasa titip untuk membawakan produk-produk yang saya pakai dan hanya bisa dibeli di Indonesia," jelasnya.

Biasanya ia menitip produk kosmetik ternama di Indonesia dan tidak dijual di Australia.

Menurut pengalaman perempuan asal Malang itu, jasa titip cukup praktis karena penjualnya mudah ditemukan dan selama ini ia mengandalkan Facebook group IndoMelb, yang beranggotakan hampir 7.000 orang.

"Sejauh ini mudah sekali mencari penyedia jasa titip. Ada saja yang pulang-pergi setiap bulannya."

Putty tidak ingin menggunakan jasa ekspedisi karena menurutnya harga per kilogram yang jastip tawarkan lebih murah dari harga ekspedisi dan tahu jelas kapan sampainya.


rn
Penulis :
Nani Suherni