
Pantau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju dengan topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Dalam rapat terbatas yang digelar di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Rabu 30 Oktober 2019, Jokowi mengungkapkan kejengkelannya lantaran proyek tol laut yang justru dikuasai oleh sektor swasta nasional.
"Tapi akhir-akhir ini rute-rute yang ada ini barang-barangnya dikuasai swasta, sehingga harga barang ditentukan perusahaan ini," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Menteri Perdagangan Sebut Tol Laut Program Jokowi yang Diolok-olok
"Tolong ini dikerjakan dan diselesaikan. Perlukah intervensi Menteri BUMM (Erick Thohir), tapi paling tidak harus diberikan kompetisi paling tidak ada kompetitornya. Sehingga tol laut ada, tapi harganya tetap, ya untuk apa ada tol laut," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi tak memungkiri, bahwa ada sejumlah oknum yang menguasai pasar. Jalur yang mereka gunakan, terpusat di Surabaya, Jawa Timur.
"Jadi ia dominasi pasar itu dari Surabaya sehingga penyebaran barang-barang itu terbatas. Jalurnya yang banyak itu ke NTT, Maluku Utara, Papua. Rata-rata dari Surabaya," kata Budi.
"Jadi monopoli tergantung daerahnya. Di Kupang sudah saya temukan. Bisa Maluku, Ambon, ada Ternate, ada Sorong. Tapi yang ditemui Pak Presiden itu di Maluku, ada dominasi satu atau dua tapi ada penguasaan sehingga tidak langsung," tambahnya.
Baca juga: Lewat Tol Laut, Kemenhub-Kemendag Distribusikan Bahan Pokok
Budi Karya mengaku akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk merumuskan masalah ini, agar tidak terus berlarut-larut. "Yang penting saya akan buka screen atau koordinasi pembelian itu tidak di level nasional saja, tapi mungkin bisa di level provinsi," jelasnya.
"Kan nanti kelihatan, misalnya di Jakarta. Karena kemarin diperiksa di Maluku, Tiba-tiba si A semuanya. Nanti kita buat suatu aturan sehingga engak boleh, si A ternyata bukan ritel, tapi dia menguasai. Nanti kita tahu siapa yang beli satu-satu," paparnya.
Seperti diketahui, tol laut merupakan konsep jalur atau pengangkutan logistik kelautan yang digagas Jokowi. Adapun tujuannya menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Nusantara.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta