billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

5 Kiat Mengatur Keuangan bagi Pengusaha

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

5 Kiat Mengatur Keuangan bagi Pengusaha

Pantau.com - Mungkin sulit bagi kita untuk menavigasi dunia keuangan, apalagi ekosistem startup yang sangat kompetitif. Tidak peduli berapa pun usiamu, semua orang harus memikirkan perencanaan pensiun, reksadana, asuransi jiwa, perencanaan tabungan dan pajak.

Semuanya dapat menjadi lebih sulit, jika Sobat Pantau sudah berupaya mengembangkan bisnis baru pada saat bersamaan. Tentu yang paling penting adalah perencanaan keuangan, dimana sebagai pengusaha bisa menetapkan tujuan. 

Berikut ini adalah lima tips terbaik dari Pantau.com untuk pengusaha agar bisa mengolah keuangan dengan baik. Seperti dinukil dari entrepreneur.com:

1. Kembangkan Tujuan Finansial

Ilustrasi fintech. (Foto: DEKA)

Berapa banyak dana yang Pantau Gengs miliki dalam tabungan? Apakah ingin uangnya berbunga, menabung untuk liburan atau membeli rumah suatu hari. Mungkin tidak sama sekali jika saat memimpin sebuah perusahaan. 

Jika kamu tidak yakin apa yang dicari dengan keuangan atau bagaimana memastikan masa depan finansial yang kuat, berbicara lah dengan perencana keuangan bersertifikat. Mereka dapat membantu mengembangkan tujuan dan pekerjaan untuk mencapainya secara sistematis selama beberapa bulan atau tahun. 

Ini mungkin hanya masalah menyisihkan uang setiap bulan. Seorang penasihat keuangan dapat membantu Sobat Pantau membangun strategi untuk mewujudkannya.

2. Tetapkan Anggaran

Ilustrasi penetapan anggaran. (Foto: IST)

Anggaran adalah inti dari rencana keuangan dan dilakukan untuk alasan yang baik. Tanpanya, kamu seperti kapal tanpa kemudi. 

Pertama, perhatikan pengeluaran Sobat Pantau, termasuk biaya perumahan, pengeluaran makanan mingguan, utilitas, dan hiburan. Ini akan menjadi titik awal, dari sana, kamu cari peluang untuk melakukan pemotongan. 

Ini kemungkinan akan datang dalam bentuk pengeluaran luar seperti hiburan, tetapi jangan takut, kamu masih bisa melihat teman dan keluarga, pergi makan malam dan menonton film jika mau. Anda mungkin harus mengekang pengeluaran secara keseluruhan. Lihatlah ke dalam sistem penganggaran kamu, apakah itu berfungsi dalam spreadsheet atau aplikasi perencanaan keuangan seperti Mint, PocketGuard, You Need a Budget atau Wally.

Salah satu contohnya adalah mengikuti pendekatan 50/30/20, yang mengalokasikan 50 persen dana untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan. Keputusan keuangan terserah Sobat Pantau, dan menetapkan anggaran akan membantu menentukan tujuan.

3. Jelajahi Peluang Investasi

Ilustrasi investasi. (Foto: Duitologi)

Pertimbangkan kapan Sobat ingin membeli rumah. Mungkin sudah berpikir untuk mengambil lebih banyak risiko dengan investasi, atau mungkin inilah saatnya dalam hidup kamu ketika harus lebih konservatif dengan investasi. Di mana pun berada dalam spektrum itu, jangan menghindar dari menjajaki peluang investasi.

Lihatlah kendaraan seperti CD, obligasi, saham, dan IRA. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri tergantung pada di mana Sobat Pantau berada dalam kehidupan dan keadaan keuangan.

Secara umum, jika lebih muda, ini saat yang tepat untuk mengambil risiko. Jika sebuah saham jatuh atau investasi dalam Bitcoin kamu akan punya waktu untuk pulih. 

Di sisi lain, ketika mendekati masa pensiun, lebih baik memainkannya dengan aman dan memastikan tidak menerima pukulan telak sebelum beralih ke kehidupan lain dengan memiliki penghasilan tetap.

Baca juga: 3 Alasan Pelaku UKM Harus Beralih ke Dompet Digital

4. Rencanakan Pensiun

Perencanaan keuangan. (Foto: IST)

Berbicara tentang pensiun, tidak pernah terlalu dini atau terlalu terlambat untuk menantikan saat ketika memutuskan tidak bekerja. Usaha tahap awal, mungkin berhasrat menghabiskan semua apa yang ada saat ini.

Namun demikian, itu tidak tepat meletakkan dasar untuk masa depan yang lebih tenang. Bahkan, banyak wirausahawan muda yang bekerja keras untuk menabung cukup banyak sehingga mereka dapat pensiun di usia 20-an, 30-an atau 40-an. 

Kembangkan rencana tabungan khusus untuk pensiun, di akun mana uang kamu akan tumbuh tanpa menyentuhnya. Putuskan bahwa uang itu terlarang untuk disentuh sebelum waktunya.

Mulai rencana pertandingan 401 (k) di perusahaan kamu dan manfaatkan peluang itu sendiri. Ini bisa menjadi dorongan besar bagi tabungan-pensiun nantinya. Ini juga sebagai cara kamu untuk tetap termotivasi saat melihat uang bertambah.

5. Terus Belajar

Terus belajar. (IST)

Perencanaan keuangan dapat menjadi sesuatu yang membingungkan, terutama ketika Sobat Pantau mengelola sebuah bisnis. Ada begitu banyak istilah, akronim, implikasi hukum dan langkah yang harus diambil. 

Dari kebijakan asuransi jiwa hingga akun pasar uang, IRA, saham, dan obligasi, ada banyak hal yang dapat dipelajari. Lihat berbagai aplikasi yang dapat membuat investasi dan penganggaran lebih menyenangkan. 

Bergaul lah dengan orang yang tepat, seperti akuntan atau penasihat keuangan, yang dapat membantu memahami keuangan saat ini dan masa depan. 

Jangan lupa juga ikuti perkembangan ekonomi yang sedang berlangsung, tidak hanya di sebuah perusahaan tempat kamu bekerja, tetapi dalam perekonomian skala global. Kamu dapat melakukan ini melalui buku, audio, membaca online atau mengambil kelas.

Cobalah untuk tidak ngoyoh, dan lakukan satu langkah pada satu waktu. Daripada memandang perencanaan keuangan sebagai tantangan, lihat itu sebagai kesempatan untuk terus belajar. 

Keadaan keuangan pribadi mungkin bukan prioritas tertinggi, tetapi jangan meremehkan pentingnya masa depan kamu dan potensi untuk terus belajar bertumbuh harus tetap ada.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta