billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenag Ajak Pengusaha Gandeng Pesantren Wujudkan Ekonomi Berkeadilan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Wamenag Ajak Pengusaha Gandeng Pesantren Wujudkan Ekonomi Berkeadilan
Foto: Wamenag Romo Muhammad Syafi'i beri sambutan di Forum Bisnis Kolaborasi dan Inovasi Pengusaha (sumber: Kemenag)

Pantau - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis sebagai motor penggerak dan kontributor penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Ajakan itu disampaikan Romo Syafi’i dalam sambutannya pada Forum Bisnis Kolaborasi dan Inovasi Pengusaha yang digelar Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pengusaha, untuk bersinergi dengan pondok pesantren dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Diharapkan, inovasi dan kolaborasi kita hari ini dapat sungguh-sungguh menghidupi ekonomi Indonesia yang berkeadilan dan memberikan maslahah untuk umat,” ungkapnya.

Wamenag juga mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebutkan, "ben wong cilik iso gemuyu," yang berarti agar rakyat kecil bisa tersenyum bahagia.

Rencana Pembentukan Ditjen Pesantren

Dalam forum tersebut, Wamenag mengungkapkan rencana pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren (Ditjen Pesantren) sebagai bentuk konkret optimalisasi peran pesantren dalam bidang ekonomi.

Ia menyampaikan bahwa usulan pembentukan Ditjen Pesantren telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.

Keberadaan Ditjen ini diharapkan akan memperluas kontribusi pesantren dalam penguatan ekonomi masyarakat dan pengembangan model pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Menurut Romo Syafi’i, model pertumbuhan yang diinginkan adalah yang produktif, berkeadilan sosial, serta membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat.

Kolaborasi Dunia Usaha dan Nilai Keumatan

Wamenag juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dalam rangka mengakselerasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, penting sekali bagi pemerintah dan seluruh pelaku usaha untuk berkolaborasi secara erat," tegasnya.

Ia menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan Hipka dan menyebutnya sebagai langkah nyata dunia usaha dalam mendukung nilai-nilai keumatan.

"Kegiatan forum bisnis kolaborasi dan inovasi yang diadakan Hipka ini, bagi kami, adalah sebuah langkah nyata yang sangat kami hargai. Ini membuktikan bahwa dunia usaha juga memiliki kepedulian tinggi terhadap peningkatan nilai-nilai keumatan dalam masyarakat,” ujarnya.

Romo Syafi’i juga mengajak para pengusaha untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam praktik bisnis mereka.

"Kami mengajak para pengusaha untuk mencontoh integritas Rasulullah SAW yang senantiasa bersikap jujur. Sebagaimana sabda Rasulullah, 'Pedagang yang senantiasa jujur dan amanah akan selalu bersama nabi, orang-orang jujur dan mati syahid’ (HR Tirmidzi)," katanya.

Menurutnya, bisnis yang sehat bukan semata-mata soal untung dan rugi, tetapi juga harus dibangun di atas fondasi etika dan integritas yang tinggi.

Ia menegaskan bahwa dengan prinsip-prinsip tersebut, bisnis tidak hanya menghidupi pemiliknya, tetapi juga mampu menumbuhkan masyarakat dan ekosistem sekitarnya.

Kementerian Agama, tambahnya, berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi keumatan yang kuat, inovatif, dan berbasis kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Hipka.

Penulis :
Shila Glorya