Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Harga Minyak Tersungkur di Tengah Kekhawatiran Global Semakin Meningkat

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Harga Minyak Tersungkur di Tengah Kekhawatiran Global Semakin Meningkat

Pantau.com - Harga minyak turun lebih dari USD1 per barel pada akhir perdagangan Selasa 19 November 2019. Harga minyak merosot di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global dan terbatasnya kemajuan penyelesaian sengketa perdagangan AS-China yang telah mengaburkan prospek permintaan minyak.

Seperti dinukil dari Reuters, Rabu (20/11/2019), minyak mentah Brent LCOc1 berjangka turun USD1,53 atau 2,5 persen menjadi USD60,91 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 berjangka kehilangan USD1,84 atau 3,2 persen menjadi menetap di USD55,21 per barel.

Brent telah rally sekitar 15 persen tahun ini, didukung oleh pakta oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia - kelompok yang dikenal sebagai OPEC + - untuk memangkas produksi minyak gabungan sebesar 1,2 juta barel per hari dari 1 Januari.

Baca juga: Penghasil Minyak Utama Dunia Pertimbangkan Pangkas Produksi Lagi

Rusia nampaknya tidak akan setuju memperdalam penurunan produksi minyak pada pertemuan dengan sesama eksportir bulan depan. Namun dapat berkomitmen untuk memperpanjang pembatasan yang ada untuk mendukung Arab Saudi, jelas tiga sumber.

OPEC dan sekutunya akan mempertimbangkan apakah akan memperdalam pemotongan pasokan minyak mentah ketika mereka bertemu. Berikutnya pada bulan Desember karena kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan yang lemah pada tahun 2020.

“Kami mengharapkan pembicaraan tidak nyaman di bulan Desember. Rusia tidak akan secara kategoris setuju untuk (memperdalam) pemotongan di musim dingin, ” kata seorang sumber.

Baca juga: Pertanda Berakhirnya Perang Dagang Kerek Harga Minyak Indonesia

Berita tentang sikap Rusia mengirim harga minyak lebih rendah karena investor khawatir tentang potensi kelebihan pasokan. Tak hanya itu, kenaikan produksi minyak AS juga turut memukul harga minyak di pasar.

American Petroleum Institute (API) mencatat persediaan minyak mentah AS naik 6 juta barel menjadi 445,9 juta AS pada pekan yang berakhir 15 November 2019.

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah menjadi faktor pendukung harga minyak. Sebagai catatan, di Iran, sejumlah pengunjuk rasa memblokir pelabuhan komoditas setempat pada Selasa 19 November 2019.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta