
Pantau - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dalam aliansi OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 137.000 barel per hari (bph) mulai Desember 2025, dalam upaya merespons kondisi pasar yang dinilai stabil dan sehat.
Pertemuan Virtual Bahas Kondisi Global dan Stok Minyak Rendah
Keputusan ini diambil dalam pertemuan virtual OPEC+ yang digelar pada Minggu, 2 November 2025, dan diikuti oleh negara-negara anggota utama seperti Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Aljazair, dan Oman.
"Mempertimbangkan prospek ekonomi global yang stabil dan fundamental pasar yang sehat saat ini, sebagaimana tercermin dalam tingkat persediaan minyak yang rendah, delapan negara partisipan memutuskan untuk melakukan penyesuaian produksi sebesar 137.000 bph dari penyesuaian sukarela tambahan sebesar 1,65 juta bph yang diumumkan pada April 2023. Penyesuaian ini akan diterapkan pada Desember 2025," demikian pernyataan resmi OPEC.
Penyesuaian ini merupakan bagian dari kebijakan penyesuaian sukarela tambahan OPEC+ sebesar 1,65 juta bph yang dimulai sejak April 2023 dan diperpanjang hingga akhir 2026.
Penangguhan Kenaikan Produksi pada Awal 2026, Pertemuan Lanjutan Digelar 30 November
OPEC juga menegaskan bahwa penyesuaian produksi ini bersifat fleksibel dan dapat dikembalikan sebagian atau seluruhnya sesuai dengan perkembangan pasar minyak global.
"Setelah Desember, karena faktor musiman, delapan negara tersebut juga memutuskan untuk menangguhkan peningkatan produksi pada Januari, Februari, dan Maret 2026," jelas OPEC.
Untuk menentukan kebijakan lanjutan, delapan negara peserta akan kembali menggelar pertemuan pada 30 November 2025 guna mengevaluasi langkah-langkah berikutnya.
Keputusan OPEC+ ini diperkirakan akan mempengaruhi dinamika harga minyak global dan menambah perhatian pasar terhadap strategi suplai kelompok produsen utama dunia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







