Pantau Flash
Ekonomi

Kenaikan Harga Minyak Dunia Dongkrak Penerimaan Negara, Seberapa Besar?

Oleh Martina Prianti
Kenaikan Harga Minyak Dunia Dongkrak Penerimaan Negara, Seberapa Besar?

Pantau.com Kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia cride price/IPC), dinilai akan mendongkrak penerimaan negara. Asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 mematok ICP US$48 per barel.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan harga ICP dapat langsung bisa dirasakan per US$1."Kalau 1 dolar, kita bisa dapat Rp1,1 triliun, itu netonya," ujar Sri Mulyani. Kenaikan ICP minyak itu, biasanya didukung oleh rata-rata harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran US$50. Pemerintah memperkirakan setidaknya bakal bisa mendapatkan tambahan penerimaan negara sebesar Rp2,2 triliun.

Sri Mulyani pada Senin malam, memastikan kenaikan ICP minyak tidak menimbulkan masalah keberlangsungan fiskal kepada APBN secara keseluruhan, termasuk pada neraca milik PT Pertamina (Persero). Kenaikan harga komoditas minyak saat ini, dinilai masih memberikan peluang kepada Pertamina untuk melakukan aktivitas belanja.

Realisasi harga ICP minyak mentah Indonesia pada 2017, tercatat rata-rata sebesar US$51,2 per barel, atau meningkat dari asumsi US$48 per barel di APBNP. Kenaikan harga minyak itu memberikan tambahan penerimaan di PPh migas maupun PNBP sumber daya alam dari sektor migas, melebihi target yang dibebankan.

Harga Minyak Dunia

Bagi Amerika, yang menjadi patokan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik US$0,29 menjadi menetap US$61,73 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, bertambah US$0,16 menjadi ditutup pada US$67,78 per barel di London ICE Futures Exchange.

Pada pekan lalu, kedua kontrak naik ke level tertinggi sejak Mei 2015 dengan Brent di US$68,27 per barel dan WTI di US$62,21 per barel. Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB 9/1/2018). Disebutkan, setelah data menunjukkan terjadi penurunan mingguan dalam jumlah rig pengeboran di Amerika Serikat Harga minyak sedikit berubah pada Senin (8/1/2018) dan faktor lainnya, mendekati level tertinggi sejak Mei 2015, karena kekhawatiran politik di beberapa negara OPEC mengimbangi proyeksi produksi minyak Amerika yang lebih tinggi.

Penulis :
Martina Prianti
TGG - September 2023