
Pantau.com - Presiden Joko Widodo mengatakan banyak nilai investasi yang ingin masuk ke Indonesia tetapi berhenti di depan pintu sebesar Rp708 triliun. Alhasil, perlu percepatan proses di dalam negeri.”Sebetulnya kita enggak perlu promosi-promosi ke mancanegara, enggak perlu. Yang di dalam saja selesaikan, Rp708 triliun itu selesaikan. Kemudian yang minat. Yang minat, yang sudah masuk menyatakan minat itu Rp1.600 triliun,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir setkab, Jakarta.Angka Rp1.600, menurut Presiden, itu besar sekali karena hampir mendekati APBN, tapi belum pernah diurus secara riil. Ia memberikan contoh tentang perusahaan Lotte yang ingin investasi di Banten, namun sudah terhambat hampir empat tahun karena urusan pembebasan lahan.
Baca juga: Ada Gubernur Belum Alihkan Kewenangan Izin Investasi, Bahlil Lapor Presiden
”Oleh sebab itu, saya minta pada seluruh kepala daerah, kepada Kepala Dinas PTSP semuanya layani mereka. Kalau ada persoalan, bantu untuk menyelesaikan karena ini akan membuka lapangan pekerjaan/lapangan kerja yang besar sekali,” tutur orang nomor satu itu. Dengan investasi Rp708 triliun ini muncul, menurut Presiden, maka akan mendirikan pabrik, industri manufaktur, dan membuka lapangan kerja yang besar sekali yang perlu diingat Indonesia masih memiliki 7 juta masyarakat menganggur.
Baca juga: Pemerintah Evaluasi Perda soal Perpajakan Demi Dorong Investasi
Kepala Negara juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menyelesaikan permasalahan yang ada baik di Provinsi Banten maupun Jawa Tengah.”Kalau Rp708 triliun ini bisa dirampungkan menjadi realisasi, Rp1.600 triliun ini bisa diselesaikan sehingga terjadi realisasi. Enggak usah kita marketing keluar, enggak usah marketing-marketingan, apa. Mereka akan dengar bahwa negara ini melayani investor, baik yang kecil maupun yang besar,” tambahnya.Menurut Presiden Jokowi, investor ada yang kecil maupun besar sehingga bukan asing saja. ”Usaha-usaha kecil itu juga investor, layani mereka. Mungkin mereka hanya punya karyawan 2, itu juga investor. Atau usaha yang berada di posisi tengah, punya karyawan 100 atau 300-an itu juga investasi, itu juga investor. Hanya skalanya menengah. Layani mereka dengan baik,” tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta