Pantau.com - Kalung antivirus Korona yang dirilis Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi perbincangan publik. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dengan pede mengenakan kalung tersebut saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (7/7/2020).
Kalung berwarna hijau itu melingkar di leher Menteri Syahrul Yasin Limpo ketika menghadiri rapat. Selain itu, sejumlah jajaran eselon I Kementan dan para staf juga ikut mengenakan kalung tersebut.
Penampilan Mentan Syahrul lantas menuai respons para legislator. Adalah fraksi dari PDIP, Mindo Sianipar, mengaku tak begitu yakin khasiat kalung antivirus Korona benar-benar manjur. Jika sudah begitu, ia mengingatkan risiko bullying yang akan terjadi.
Baca juga: Kementan: Kalung Anti Korona Bukan sebagai Antivirus
"Bapak nanti buat statement nanti dibully, seperti halnya sekarang bapak mendapatkan informasi dari staf bapak kalung antivirus. Secara teknologi, saya nggak yakin itu Pak, teknologi antivirusnya itu," ujarnya seperti disitat Pantau.com dari YouTube Medsos DPR RI, Selasa (7/7/2020).
Mindo juga menyarankan Mentan Syahrul tak terburu-buru mempromosikan kalung antivirus. Mengingat efeknya nanti bisa diikuti oleh masyarakat, karena belum jelas fungsinya.
"Jadi kalau bapak memakai itu sekarang, mohon televisi itu jangan dishoot itu. Nanti masyarakat jadi berlomba-lomba memakai itu karena menterinya memakai itu. Padahal belum tahu kita ini. Jadi jangan dululah memakai itu ya. Maaf ini teman-teman dari Balitbangtan harus lebih selektiflah menyampaikan itu," jelasnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di ruang sidang Komisi IV DPR RI. (Foto: tangkapan layar YouTube Medsos DPR RI)
Sementara dalam rapat itu, Menteri Syahrul menyampaikan sejumlah paparan mengenai anggaran dan program Kementan. Kalung itu tetap terpakai ketika menyampaikan paparan.
"Pada hari ini perkenankan saya beserta segenap jajaran Kementerian Pertanian mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota Komisi IV DPR RI atas undangan rapat kerja haru ini 7 Juli 2020 dengan agenda membahas progress report mengenai program strategis Kementerian untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pemulihan ekonomi petani dampak COVID-19," pungkasnya.
Baca juga: Gus Nabil: Kementan Harus Buktikan Kalung Anti Korona Berbaris Riset
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
