Pantau.com - Peredaran uang dari Bank Indonesia sejak awal Ramadan hingga siang ini sudah mencapai Rp187,8 triliun. Jumlah tersebut cukup tipis dari jumlah prediksi BI sebesar Rp 188,2 triliun.
"Kita lihat bagaimana sekarang posisi hari terakhir yang hari kritical untuk penukaran, maka kita sampai siang ini sudah keluar Rp 187,8 triliun berarti dari prediksi sudah mencapai Rp 187,8 triliun dari total Rp 188,2 triliun," ujar Rosmaya Hadi Deputi Gubernur Bank Indonesia saat jumpa pers di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018).
Baca juga: Wadaw! Survey Menyebutkan Orang China Lebih Suka Barang Impor?
Penyediaan uang pada bulan Ramadan tahun lalu naik 13,9 persen. Namun untuk Ramadan tahun ini meningkat menjadi 15,3 persen. Hal ini disiapkan untuk menyambut libur yang lebih panjang hingga kenaikkan THR PNS.
"Tahun lalu Rp163.2 triliun sekarang Rp188.2 triliun jadi kita naikkan lebih tinggi dari biasanya dalam 5 tahun terakhir, karena kita antisipasi libur panjang, kedua, juga ada kenaikan THR jadi kita responsif dan ketiga, BI sejak tahun lalu adalah memperbanyak titik distribusi uang melalui kas titipan juga di daerah perbatasan maka diperlukan uang lebih banyak," ungkapnya.
Bank Indonesia menyediakan 2.076 titik lokasi penukaran di Indonesia. Sarannya melalui tempat penukaran bank, kas keliling, dan kas titipan.
"Kemudian bagaimana ini lokasi penukaran jadi sejak 14 Mei hingga hari ini ktia serentak diseluruh kantor perwakilan kita memiliki 2076 titik penukaran diseluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Bisnis 'Manis' di Tengah Demam K-Pop
"Strategi eksternal bagaimana kita kolaboradi dengan perbankan, kemudian bagaimana kita juga institusi lain utnuk mengawal penukaran distribusi seperti dengan angkatan laut, angkatan udara, polisi, brimob, dan seterusnya," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni
