
Pantau.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, membeberkan hilangnya aset negara paling banyak terjadi di era pemerintahan Presiden Soeharto. Bahkan, sedikit aset negara yang jatuh ke tangan pihak swasta kala itu.
"Mulanya Indonesia tadinya tidak punya neraca, jadi barang milik negara pun tidak diadministrasikan, tidak di-record. Kita asal bangun waktu Bapak Soeharto banyak sekali enggak ada pembukuannya," kata Sri Mulyani dalam video yang diunggah Juru Bicara Presiden RI, Kamis (29/10/2020).
Baca juga: Cucu Soeharto Akui Jadi Member Investasi Bodong 'MeMiles'
Sri Mulyani menambahkan, buruknya pembukuan negara di Orde Baru membuat aset negara banyak yang hilang. Pembangunan yang masif tidak diikuti oleh neraca yang baik, sehingga berujung hilangnya aset.
"Jadi waktu kemudian terjadi krisis kemudian kita punya undang-undang keuangan negara dan perbendaharaan negara, kita baru mulai membangun neraca keuangan di situlah baru muncul oh mari kita membukukan dan me-record, pertama mengadministrasikan, masukkan dulu dalam buku karena dulu sering sekali itu," tuturnya.
Baca juga: INDEF Beberkan 'Penyakit' BUMN yang Tak Pernah Kelar Sejak Era Soeharto
Mantan Direktur Bank Dunia itu melihat pada zaman orde baru banyak menteri leluasa menjual tanah tanpa ketahuan. Perbuatan itu bisa lolos dari jerat hukum karena tak adanya administrasi yang baik.
"Banyak sekali barang milik negara, belum lagi kalau dulu tanah tanah, kalau menterinya lagi senang saya ingin jual tanah, saya jual tanah saja," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta