Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Kisah Sukses Pecel Lele Palupi: UMKM Kuliner di Kawasan Kemang dengan Cita Rasa Spesial

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Kisah Sukses Pecel Lele Palupi: UMKM Kuliner di Kawasan Kemang dengan Cita Rasa Spesial
Foto: Wawancara tim pantau.com bersama Bu Asih pemilik UMKM Warung Pecel Lele Palupi (dok Pantau.com)

Pantau - Kali ini, tim pantau.com berkesempatan melakukan wawancara dengan salah satu pemilik UMKM kuliner yang berlokasi di Jakarta Selatan. Sebagai informasi, UMKM merupakan kepanjangan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Individu yang menjalankan suatu badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro, dapat disebut sebagai UMKM.

UMKM dibagi menjadi 3 jenis, Usaha Kuliner, Fashion dan Agribisnis. Nah, UMKM yang tim pantau.com wawancarai merupakan UMKM kuliner yaitu “Pecel Lele Palupi” yang berlokasi di kawasan Kemang atau lebih tepatnya di Jl. Bangka Raya, Jakarta Selatan atau Jaksel.

Bu Asih adalah pemilik UMKM pecel lele ini sekaligus narasumber kami. Dari beliau, tim pantau.com mendapatkan berbagai informasi menarik terkait “Pecel Lele Palupi” mulai dari keunggulan, menu, strategi pemasaran hingga kolaborasi dan komunitas.

Saat ditanya mengenai apa yang membedakan “Pecel Lele Palupi” dengan pecel lele lainnya, Bu Asih mengatakan bahwa sambel dan cara makan adalah keunggulan mereka.

Baca juga: Warung Pecel Lele Palupi: Inspirasi dan Perjalanan Sukses UMKM di Kawasan Kemang

“Yang bedain sambelnya, di sini ada ayam bakar bubu rujak… Spesial, sambelnya, sambel ijo. Terus cara makannya lesehan, beda sama yang lain,” jawab Bu Asih memberikan sedikit deskripsi dari warung pecel lelenya.

Tak hanya itu, Bu Asih juga membeberkan informasi terkait bahan-bahan yang digunakan pecel lele palupi dan seberapa penting kualitas bahan bagi beliau.

“Sangat penting, karena kualitas bahan mempengaruhi nilai jual dan rasa. Jadi sayang gunain bahan yang bagus-bagus,” ucap Bu Asih.

Selain itu, Bu Asih juga berbicara terkait menu yang menjadi favorit pelanggan di warung pecel lele Palupi dan apa yang membuat menu tersebut spesial.

“Ayam bakar rujak yang spesial adalah ayamnya. Terus sambelnya, sambel ijo yang spesial, paling best seller di sini. Terus ayam penyet sambel ijo, soto lamongan.”

Terkait rencana untuk menambah atau mengembangkan menu baru di warung pecel lele Palupi dalam waktu dekat, Bu Asih mengatakan bahwa hal tersebut sedang dalam proses.

“Insha Allah, dalam proses,” jawabnya.

Baca juga: Perluas Jangkas Pasar Produk Lokal, Pemkab Malteng Berikan Pelatihan Digital ke Pelaku UMKM

Saat ditanya terkait strategi pemasaran yang Bu Asih lakukan untuk menarik lebih banyak pelanggan terutama di era digital saat ini, beliau menjawab yaitu dengan cara online dan pemasaran.

“Melalui online dan cara pemasaran dari teman ke teman.”

Dalam menjaga kepuasan pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan, Bu Asih menjelaskan bahwa pelanggan biasanya puas dengan pelayanan maupun tempatnya.

"Alhamdulillah semuanya puas karna semuanya pake bahan yang bagus, jadi pelanggan seneng dari segi apa tuh pelayanan nya  dari tempatnya juga kita usahakan untuk bersih, steril gitu jadi alhamdulillah pelanggan saya berkah," tanggapan Bu Asih.

Menariknya kisah “Pecel lele Palupi” ini membuat tim pantau.com penasaran apakah ada cerita menarik dari pelanggan dan bagaimana pengalaman tersebut mempengaruhi usahanya. 

"Cerita menarik apa ya, banyak si lupa, apa ya disini tuh bebas mba, kalo makan kadang ampe sejam anak pada istirahat, kaya disini saya gaberani iniin karna kan mereka betah disini, asal diluar jam makan siang paling itu aja si," tanggapan Bu Asih.

Terkait komunitas dan rencana kolaborasi dengan pihak lain seperti UMKM lokal atau komunitas kuliner, Bu Asih menjawab tidak dengan tegas.

Baca juga: Teten Dorong Pelaku UMKM Ikan Hias Perkuat Ekosistem Tangkap Peluang Perdagangan Pasar Global

"Ngga."

Sementara itu, tentang bagaimana warung pecel lele palupi berkontribusi terhadap komunitas sekitar dan apakah ada inisiatif khusus yang dilakukan, Bu Asih menanggapi bahwa tidak ada komunitas sekitar melainkan dirinya melakukan inisiatif sendiri.

"Ngga ada, inisiatif sendiri aja kadang tersendiri, ke sekeliling," kata Bu Asih.

Demikian hasil wawancara terhadap salah satu UMKM  kuliner di Jaksel ini. Bagi sobat pantau yang ingin mencoba usaha untuk membantu ekonomi, kalian bisa memulai dengan cara membuka UMKM seperti Bu Asih ini.

Laporan: Keyzia Ilunia Anatatya, Annisa Rahmawati

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani