Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

15 Makanan Khas Lampung yang Tak Boleh Dilewatkan

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

15 Makanan Khas Lampung yang Tak Boleh Dilewatkan
Foto: Gulai taboh. (Tangkapan layar - YouTube/JAGO KULINER ID)

Pantau - Lampung sebuah provinsi yang terletak diujung selatan Pulau Sumatra, tidak hanya dikenal dengan pesona alamnya yang memukau, tetapi juga kekayaan kuliner tradisionalnya yang menggugah selera. Beragam makanan khas Lampung menyimpan cita rasa unik yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. 

Mulai dari makanan berbahan dasar ikan hingga olahan manis yang kaya rempah, setiap hidangan menawarkan pengalaman rasa yang tak terlupakan. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat ragam makanan khas Lampung yang tak boleh dilewatkan, baik bagi pecinta kuliner maupun wisatawan yang ingin merasakan keunikan rasa nusantara.

Ragam Makanan Khas Lampung

Seruit

Hidangan ini merupakan olahan ikan yang digoreng atau dibakar, kemudian dicampur dengan sambal terasi khas yang biasanya diberi tambahan tempoyak (fermentasi durian) atau mangga muda untuk memberikan rasa asam yang segar. Jenis ikan yang digunakan pun beragam, seperti ikan baung, nila, atau patin, sesuai selera. Perpaduan rasa pedas, asam, dan gurih pada seruit menjadikannya hidangan yang unik dan wajib dicoba bagi siapa saja yang ingin menikmati kekayaan rasa khas Tanah Lampung.

Baca juga: Kaya Cita Rasa, Ini Lima Makanan Khas Jawa Timur

Gulai Taboh

Gulai ini terbuat dari santan kental yang dimasak dengan berbagai bumbu rempah, menghasilkan rasa gurih yang khas. Bahan utama gulai ini adalah ikan, seperti ikan tongkol atau ikan laut lainnya, yang dipadukan dengan kacang-kacangan seperti kacang merah atau rebung. Beberapa variasi juga menambahkan ubi seperti ubi jalar untuk memberikan tekstur yang lebih kaya. Rasanya yang lezat dan aromanya yang menggoda menjadikannya salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke provinsi ini.

Gulai Balak

Hidangan ini berbahan dasar daging sapi atau kambing yang dimasak dengan santan kental dan beragam rempah tradisional, seperti kunyit, lengkuas, cabai rawit, dan bahan lainnya, sehingga menghasilkan rasa gurih yang mendalam. Nama "balak" dalam bahasa Lampung berarti "besar" yang mencerminkan potongan daging yang disajikan dalam ukuran cukup besar, sehingga membuatnya terasa istimewa. Rasa gurih, sedikit pedas, dan aromanya yang khas menjadikan Gulai Balak salah satu kuliner kebanggaan Lampung yang wajib dicicipi.

Sate Ikan Tuhuk

Hidangan ini menggunakan ikan tuhuk, sejenis ikan marlin yang memiliki tekstur daging padat dan rasa gurih alami. Potongan ikan yang telah dibumbui dengan rempah-rempah khas Lampung dipanggang di atas bara api hingga matang sempurna, menghasilkan aroma yang menggugah selera. Keistimewaan sate ini terletak pada bumbu marinasi yang meresap, terdiri dari campuran bawang putih, ketumbar, kunyit, dan sedikit cabai untuk memberikan sensasi pedas. Sate Ikan Tuhuk biasanya disajikan dengan lontong atau nasi, ditemani sambal kecap atau sambal khas Lampung.

Pindang

Hidangan ini biasanya berbahan dasar ikan air tawar seperti ikan patin, baung, atau nila, yang dimasak dalam kuah berbumbu rempah khas. Kombinasi bumbu seperti kunyit, lengkuas, serai, dan daun jeruk menciptakan aroma harum yang menggugah selera. Keistimewaan pindang Lampung terletak pada tambahan potongan nanas atau belimbing wuluh, yang memberikan rasa asam alami dan menyegarkan.

Tempoyak

Proses pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan memfermentasi daging durian matang selama beberapa hari hingga menghasilkan rasa yang khas. Tempoyak sering dijadikan bumbu atau pelengkap dalam berbagai masakan, seperti gulai, sambal, atau campuran dalam seruit. Selain itu, tempoyak juga dapat dimasak bersama ikan untuk menciptakan hidangan dengan rasa yang lebih kompleks dan menggugah selera. Sebagai bagian dari tradisi kuliner Lampung, tempoyak mencerminkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan lokal menjadi makanan yang lezat dan unik.

Baca juga: Lima Makanan Khas Indonesia Peninggalan Belanda

Pempek

Pempek, meskipun lebih dikenal sebagai makanan khas Palembang, juga menjadi salah satu kuliner favorit di Lampung dengan ciri khas tersendiri. Pempek Lampung dibuat dari campuran ikan tenggiri atau ikan belida dan tepung sagu, menciptakan tekstur yang kenyal dan rasa gurih yang khas. Beragam varian pempek tersedia, seperti kapal selam, lenjer, adaan, dan kulit, yang semuanya disajikan dengan kuah cuko khas. Kuah cuko Lampung memiliki rasa asam, manis, dan pedas yang pas, hasil perpaduan gula aren, asam jawa, bawang putih, dan cabai.

Sayur Gabing

Sayur Gabing adalah salah satu masakan tradisional Lampung yang unik dan jarang ditemui di tempat lain. Hidangan ini menggunakan bahan utama gabing, yaitu batang kelapa muda yang diiris tipis, lalu dimasak dengan santan dan bumbu rempah khas. Bumbu yang digunakan biasanya meliputi kunyit, serai, daun salam, dan bawang, menciptakan rasa gurih dan aroma harum yang khas. Tekstur gabing yang renyah namun lembut berpadu sempurna dengan kuah santan yang kaya rasa. Sayur Gabing sering disajikan dalam acara adat atau sebagai lauk pendamping nasi dalam hidangan sehari-hari.

Engkak

Engkak adalah kue tradisional khas Lampung yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut berlapis. Kue ini terbuat dari campuran bahan sederhana seperti tepung ketan, gula, telur, santan, dan mentega, yang dipanggang berlapis-lapis hingga menghasilkan tekstur yang unik. Proses pembuatannya memerlukan kesabaran, karena setiap lapisan harus dipanggang satu per satu untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Engkak memiliki aroma harum khas dari santan dan mentega, serta rasa yang legit, menjadikannya sajian istimewa dalam acara adat, perayaan, atau sebagai oleh-oleh khas Lampung.

Geguduh

Terbuat dari bahan utama pisang yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung terigu, gula, serta sedikit garam, adonan ini kemudian digoreng hingga berwarna keemasan. Teksturnya yang lembut di dalam dan renyah di luar, dengan rasa manis alami dari pisang, membuat geguduh menjadi kudapan favorit masyarakat Lampung. Biasanya, geguduh disajikan sebagai teman minum teh atau kopi, terutama di pagi atau sore hari.

Umbu

Umbu adalah hidangan khas yang dibuat dari rotan muda. Dalam proses pembuatannya, rotan dipotong-potong dan direbus hingga teksturnya menjadi empuk. Umbu sering dijadikan campuran untuk tumisan sayur atau disajikan sebagai pelengkap lalapan khas Lampung. Selain itu, umbu juga bisa diolah menjadi bahan utama dalam oseng sayuran. Namun, karena rotan cukup sulit ditemukan, hidangan umbu biasanya hanya tersedia pada acara adat atau momen-momen penting tertentu.

Pisro

Pisro adalah hidangan khas Lampung yang berbahan dasar ikan segar, biasanya ikan air tawar seperti ikan gabus atau ikan mas. Hidangan ini dimasak dengan bumbu sederhana yang mengutamakan rasa asam manis yang segar. Proses memasaknya melibatkan rebusan ikan bersama campuran gula merah, asam jawa, dan berbagai rempah seperti bawang putih, bawang merah, dan lengkuas. Hasilnya adalah kuah bening dengan rasa yang menggugah selera.

Kue Sekubal

Kue Sekubal adalah makanan tradisional khas Lampung yang sering disajikan dalam acara adat atau perayaan hari besar, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Kue ini terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan hingga menghasilkan tekstur yang padat dan kenyal. Setelah dimasak, adonan ketan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Sekubal biasanya disajikan dalam potongan-potongan kecil dan dinikmati bersama lauk seperti rendang, gulai, atau serundeng. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut.

Sambal Asam Kumbang

Sambal Asam Kumbang adalah sambal khas Lampung yang memiliki rasa unik dan segar, dengan perpaduan rasa pedas, asam, dan sedikit manis. "Asam kumbang" mengacu pada penggunaan buah asam jawa sebagai bahan utama, yang memberikan rasa asam yang khas. Sambal ini terbuat dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan terasi yang digoreng dan dihaluskan, kemudian dicampur dengan asam jawa dan sedikit gula merah untuk menyeimbangkan rasa. Beberapa varian sambal ini juga menggunakan tompel (sejenis belimbing wuluh) yang menambah kesegaran. Sambal Asam Kumbang sering dijadikan pelengkap untuk berbagai hidangan, seperti ikan bakar, nasi, atau sebagai cocolan dengan jajanan tradisional.

Kue Maksuba

Kue Maksuba adalah kue tradisional Lampung yang terbuat dari campuran tepung ketan, telur, gula, dan santan. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis gurih yang pas. Biasanya, kue maksuba dibuat dengan teknik pemanggangan yang cukup lama untuk menghasilkan warna yang kecokelatan dan aroma yang harum. Kue ini sering dijadikan oleh-oleh khas Lampung dan bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional atau toko oleh-oleh.

Baca juga: 8 Oleh-oleh Makanan Khas dari Berbagai Kota di Indonesia

Setiap hidangan khas Lampung menyimpan cerita dan nilai budaya yang mendalam. Dari proses pembuatan tempoyak yang turun-temurun hingga penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah, kuliner Lampung adalah cerminan dari kearifan lokal masyarakatnya. Dengan menikmati makanan khas Lampung, kita tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga ikut melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

(Laporan: Laury Kaniasti)

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Nur Nasya Dalila