HOME  ⁄  Food & Travel

Menjelajahi Uijeongbu, Rumah bagi Hidangan Legendaris Budae Jjigae

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Menjelajahi Uijeongbu, Rumah bagi Hidangan Legendaris Budae Jjigae
Foto: Uijeongbu Budae jjigae street (gyeonggido-korea.com)

Pantau - Hanya 40 menit perjalanan kereta bawah tanah dari Stasiun Seoul, Uijeongbu di Provinsi Gyeonggi dikenal sebagai tempat lahirnya budae jjigae, hidangan comfort food khas Korea yang memadukan cita rasa Barat dan lokal.

Budae jjigae, yang berarti "sup tentara," memadukan bahan seperti sosis, hot dog, dan Spam dengan kimchi, gochujang (pasta cabai merah), dan sayuran. Hidangan ini sering ditambahkan mie instan, keju, kacang panggang, dan tahu, disajikan dalam panci besar untuk dinikmati bersama.

Asal-usulnya bermula pada era pasca-Perang Korea tahun 1953. Kekurangan bahan makanan membuat masyarakat lokal menyelundupkan sisa makanan dari pangkalan militer AS. Kombinasi bahan unik tersebut menciptakan hidangan baru yang kini menjadi ikon kuliner Korea.

Restoran bersejarah di Uijeongbu, Odeng Sikdang, didirikan oleh Heo Gi-suk pada tahun 1960. Awalnya menjual odeng (kue ikan), bisnisnya berkembang setelah seorang tentara Korea yang bekerja dengan militer AS memintanya memasak di pangkalan. Heo kemudian menciptakan budae jjigae, yang langsung populer dan memungkinkan usahanya berkembang dari kios jalanan menjadi restoran permanen.

Baca juga: Space Walk Pohang Raih 3 Juta Pengunjung, Ikon Wisata Korea Selatan

Meski Heo telah wafat pada 2014, restorannya tetap ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan. Odeng Sikdang kini menjadi bagian dari jalan khusus yang dipenuhi sekitar dua lusin restoran budae jjigae, masing-masing dengan resep khas. Hidangan ini dijual dengan harga sekitar 10.000 won per porsi, menjadikannya pilihan terjangkau bagi pengunjung.

Warga setempat sering memiliki restoran favorit mereka. Seorang pekerja kantoran berusia 32 tahun, Park, memilih Hyeongjae Sikdang karena rasa sosisnya yang juicy dan kuahnya yang gurih. Sementara itu, Son, pemilik kedai kopi berusia 65 tahun, lebih menyukai Myoung-seong Budae Jjigae karena rasa supnya yang berbeda.

Setiap tahun, pemerintah kota Uijeongbu mengadakan Festival Budae Jjigae, yang menarik lebih dari 15.000 pengunjung pada edisi ke-17 tahun ini. Acara ini menampilkan semua restoran budae jjigae lokal yang memasak versi terbaik mereka dalam porsi besar untuk sesi mencicipi gratis. Pengunjung kemudian memilih restoran favorit mereka, menciptakan suasana kompetisi kuliner yang meriah.

Festival ini semakin memperkuat reputasi Uijeongbu sebagai destinasi kuliner, menjadikan budae jjigae bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian penting dari sejarah dan identitas kota.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani

Terpopuler