Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Susch, Desa Kecil yang Jadi Pusat Seni Kontemporer Eropa

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Susch, Desa Kecil yang Jadi Pusat Seni Kontemporer Eropa
Foto: Muzeum Susch (whichmuseum.com)

Pantau - Terletak di ujung lembah Engadine, Swiss Tenggara, desa Susch tampak tenang dan tradisional. Dengan populasi sekitar 200 orang, desa ini sebelumnya lebih dikenal sebagai lokasi klinik untuk pengobatan burnout. Namun, sejak 2019, Susch berubah menjadi pusat seni kontemporer berkat berdirinya Muzeum Susch. Museum ini bertempat di dua bangunan yang telah direnovasi, yaitu biara abad ke-12 dan bekas pabrik bir abad ke-19, di tepi Sungai Inn.

Muzeum Susch didirikan oleh Grażyna Kulczyk, seorang pengusaha asal Polandia, untuk memamerkan karya seniman perempuan yang sering terabaikan dalam dunia seni. Salah satu pameran utamanya adalah karya Evelyne Axell, pelukis Belgia yang menggali tema ekspresi radikal dan emansipasi perempuan. Axell menggabungkan pengaruh seni surealis dengan gaya Pop Art, menghasilkan karya berwarna cerah yang tetap relevan di era #MeToo.

Renovasi bangunan museum dilakukan oleh arsitek muda Swiss, Chasper Schmidlin dan Lukas Voellmy. Di biara, bekas kandang kuda kini menjadi ruang galeri kecil dengan lantai batu asli dan palung kuda abad pertengahan. Sementara itu, bekas pabrik bir disulap menjadi ruang pamer modern dengan langit-langit tinggi. Bahkan, mereka menggali gua baru di sisi gunung untuk menciptakan galeri dengan dinding batu kasar yang mengesankan.

Baca juga: Eksplorasi Praia da Falésia, Pantai Terbaik di Dunia Menurut Tripadvisor

Susch dan Dinamika Seni Kontemporer di Engadine

Muzeum Susch menambah jaringan galeri seni yang menjadikan Lembah Engadine pusat seni dinamis. Sejak 1963, St. Moritz, sekitar 40 kilometer dari Susch, menjadi lokasi galeri seni pertama yang didirikan oleh Bruno Bischofberger. Dalam dua dekade terakhir, lebih dari 30 galeri dan museum baru dibuka, termasuk Hauser & Wirth, galeri internasional yang mendirikan cabang di St. Moritz pada 2018.

Kehadiran galeri seperti Galerie von Bartha di S-chanf dan Tarasp Castle di Scuol memperkaya pengalaman seni di wilayah ini. Di Zuoz, Galerie Tschudi menjadi pionir galeri modern dengan memanfaatkan bangunan bersejarah dari abad ke-16. Restorasi kreatif membuat ruang pamer ini menjadi tempat yang unik untuk karya seni kontemporer.

Hotel dan Seni: Pengalaman Unik di Engadine

Hotel-hotel di Engadine juga terlibat dalam ekosistem seni ini. Kulm Hotel di St. Moritz memajang karya Andy Warhol, sementara Waldhaus Sils memiliki lukisan kecil Gerhard Richter. Villa Flor di S-chanf menawarkan pengalaman lebih intim dengan koleksi seni Ladina Florineth, termasuk karya Julian Schnabel.

Baca juga: Waktu Terbaik Mengunjungi Swiss Menurut Pakar Lokal

Dengan perpaduan antara seni kontemporer, warisan sejarah, dan keindahan alam pegunungan, Lembah Engadine menawarkan pengalaman seni yang tak tertandingi di kawasan Alpen. Bagi para kolektor atau pecinta seni, kunjungan ke wilayah ini menjadi perjalanan yang penuh inspirasi.

Penulis :
Latisha Asharani