
Pantau - Makanan cepat saji memang sangat menggoda, terutama karena kepraktisannya, harga yang terjangkau, dan rasanya yang nikmat. Namun, meskipun mudah didapat dan praktis, konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Di artikel ini, kamu akan menemukan pengertian makanan cepat saji, kandungannya, serta dampak buruk dari konsumsi berlebihan.
Pengertian Makanan Cepat Saji
Dilansir Hello Sehat, makanan cepat saji, atau sering disebut fast food, merujuk pada jenis makanan yang dapat dipersiapkan dan disajikan dalam waktu yang sangat cepat, sehingga langsung bisa dinikmati oleh konsumen. Makanan ini sering kali menjadi pilihan utama karena harganya yang terjangkau, rasanya yang enak, serta kemudahan dalam penyajiannya yang praktis dan bisa dibawa ke mana saja. Fast food ini menjadi pilihan ideal ketika kamu sedang sibuk atau tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan di rumah.
Sering kali, makanan cepat saji disamakan dengan junk food, padahal keduanya memiliki perbedaan. Fast food lebih merujuk pada proses penyajiannya yang cepat, sementara junk food adalah makanan dengan nilai gizi yang rendah. Tidak semua makanan cepat saji bisa disebut junk food, karena beberapa jenis fast food, seperti burger atau salad, bisa tetap memberikan manfaat bagi tubuh. Sebaliknya, junk food seperti kentang goreng yang digoreng dalam minyak banyak, mengandung lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: Studi: Konsumsi Makanan Cepat Saji Sama dengan Memberi Bakteri pada Tubuh
Kandungan Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji pada umumnya dibuat dari bahan-bahan yang diproses terlebih dahulu dan kemudian digoreng atau dipanaskan sebelum disajikan. Beberapa komponen yang terkandung dalam makanan siap saji antara lain:
Gula
Banyak saus, dressing, atau minuman dalam makanan cepat saji yang mengandung gula dalam jumlah tinggi. Gula ini sangat mudah diserap oleh tubuh dan jika dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Garam
Garam atau natrium berfungsi untuk memberikan rasa pada makanan dan juga digunakan sebagai bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan makanan. Makanan cepat saji yang tinggi garam bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan masalah pada ginjal.
Lemak
Proses penggorengan makanan cepat saji meningkatkan kandungan lemak trans yang berbahaya. Lemak trans ini bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah yang pada gilirannya akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, makanan cepat saji juga mengandung berbagai bahan tambahan lainnya seperti pengawet dan pewarna makanan yang dapat berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang.
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh saat Mengonsumsi Makanan Cepat Saji
Dampak Buruk Konsumsi Fast Food Secara Berlebihan
Meskipun makan fast food sesekali tidak akan memberi dampak buruk yang signifikan, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Berikut beberapa dampak buruk yang bisa terjadi:
Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan tekanan darah serta kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Circulation pada tahun 2012 menunjukkan bahwa makan 2-3 kali makanan cepat saji setiap minggu dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2.
Menimbulkan Masalah Pernapasan
Konsumsi fast food yang berlebihan akan menambah kalori yang masuk ke tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Obesitas ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti asma atau sesak napas. Hal ini terjadi karena berat badan yang berlebih memberikan tekanan tambahan pada jantung dan paru-paru, sehingga kesulitan bernapas menjadi lebih sering terjadi, terutama saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau menaiki tangga.
Membuat Gigi dan Tulang Keropos
Gula yang terkandung dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan keasaman dalam mulut. Asam ini dapat merusak lapisan enamel gigi, yang akhirnya menyebabkan gigi mudah berlubang. Selain itu, obesitas yang sering kali datang dengan kebiasaan makan fast food juga berisiko menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Hal ini menjadikan tulang lebih rapuh dan rentan patah.
Menyebabkan Gangguan Kesuburan
Selain kandungan gula, garam, dan lemak, bahan kimia tambahan seperti ftalat (phthalates) dalam makanan cepat saji juga berisiko mengganggu keseimbangan hormon. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives pada tahun 2016 menemukan bahwa paparan ftalat dalam makanan cepat saji dapat memengaruhi kualitas sperma pria, yang berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan.
Baca juga: Makanan Cepat Saji Berdampak Besar Terhadap Serangan Jantung
Kesimpulan
Makanan cepat saji memang praktis dan lezat, namun jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta mengonsumsi makanan cepat saji dengan bijak.
Pastikan untuk tidak terlalu sering mengandalkan makanan cepat saji sebagai pilihan utama agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang dapat muncul akibat pola makan yang tidak seimbang.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila