Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

7 Alasan Makanan Cepat Saji Tidak Sehat bagi Tubuh

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

7 Alasan Makanan Cepat Saji Tidak Sehat bagi Tubuh
Foto: ilustrasi makanan cepat saji. (Freepik)

Pantau - Makanan cepat saji memiliki cita rasa yang menggugah selera dan mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari restoran hingga pusat perbelanjaan. Hidangan seperti kentang goreng, piza, dan burger banyak digemari oleh berbagai kalangan. Namun, di balik kelezatannya, makanan ini mengandung kalori tinggi dengan sedikit nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, gangguan pencernaan, masalah pernapasan, hingga kerusakan gigi. Terutama bagi penderita tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung, konsumsi makanan ini perlu diwaspadai. Dikutip Halodoc, berikut adalah alasan utama mengapa makanan cepat saji tidak sehat bagi tubuh.

1. Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Makanan cepat saji umumnya mengandung kadar garam tinggi, yang dapat menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak air, sehingga perut terasa kembung dan membengkak. Selain itu, rendahnya kandungan serat dalam makanan ini berpotensi menimbulkan konstipasi atau sulit buang air besar.

Baca juga: Pengertian Makanan Cepat Saji dan Dampaknya untuk Tubuh

2. Berisiko Memicu Obesitas

Kandungan gula buatan, garam, dan minyak dalam makanan cepat saji dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh, yang berujung pada obesitas. Selain itu, jumlah kalori yang tinggi dalam makanan ini membuat tubuh lebih sulit menguraikan lemak, meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

3. Memicu Gangguan Pernapasan

Obesitas akibat konsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti sesak napas, mengi, hingga sleep apnea. Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Thorax juga menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi makanan ini lebih rentan terkena asma dan rhinitis.

4. Meningkatkan Risiko Jerawat

Makanan tinggi karbohidrat, seperti yang terdapat dalam makanan cepat saji, dapat meningkatkan kadar gula darah yang memicu produksi minyak berlebih di kulit. Hal ini berkontribusi terhadap munculnya jerawat, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.

Baca juga: Studi: Konsumsi Makanan Cepat Saji Sama dengan Memberi Bakteri pada Tubuh

5. Meningkatkan Kadar Insulin

Tingginya kandungan kalori dan karbohidrat dalam makanan cepat saji dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

6. Merusak Kesehatan Gigi

Makanan cepat saji yang tinggi gula dan karbohidrat dapat memicu pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Bakteri ini menghasilkan asam yang merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang. Kerusakan enamel bersifat permanen dan dapat memicu masalah kesehatan mulut lainnya.

7. Berisiko Mengganggu Fungsi Otak

Kandungan zat aditif dalam makanan cepat saji berpotensi mengganggu fungsi otak, terutama memori dan kemampuan belajar. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi kalori secara terus-menerus berkaitan dengan peningkatan risiko demensia.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh saat Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Kesimpulan

Meskipun makanan cepat saji menawarkan rasa yang lezat dan kemudahan dalam penyajian, dampak negatifnya terhadap kesehatan tidak bisa diabaikan. Mengurangi konsumsi makanan ini dan beralih ke pola makan sehat yang kaya akan serat, protein, dan nutrisi seimbang merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Penulis :
Nur Nasya Dalila