
Pantau - Franklin Square, salah satu taman publik bersejarah di Philadelphia, menjadi magnet wisatawan dengan berbagai atraksi ramah keluarga dan ruang hijau yang memikat. Taman ini merupakan bagian dari visi besar William Penn untuk menghadirkan lima taman terbuka di kota. Meski sempat terhambat oleh medan berlumpur dan sejarah kelam sebagai kawasan kumuh, Franklin Square kini menjadi tempat rekreasi yang hidup kembali.
Sejarah Singkat Franklin Square
Franklin Square, awalnya bernama North East Publick Square, didirikan pada 1682 oleh William Penn sebagai ruang hijau kota. Sepanjang sejarahnya, taman ini berfungsi sebagai pasar ternak hingga tempat penyimpanan mesiu saat Perang Revolusi. Pada 1825, taman ini diberi nama Franklin Square untuk menghormati Benjamin Franklin, tokoh yang berjasa dalam reformasi sanitasi dan konservasi lingkungan.
Pada abad ke-19, Franklin Square mengalami transformasi besar. William Rush dan Thomas Birch mendesain ulang taman ini agar lebih terorganisir dengan elemen alami yang menonjol. Namun, memasuki abad ke-20, perkembangan perkotaan seperti pembangunan Benjamin Franklin Bridge dan Vine Street Expressway membuat popularitas taman ini merosot. Akibatnya, taman ini sempat dikenal sebagai "Skid Row Park" karena kondisi memprihatinkan.
Baca juga: Menjelajahi Starfield Library, Perpustakaan di Seoul yang Memukau
Revitalisasi Franklin Square
Pada awal 2000-an, Historic Philadelphia, Inc. memulai proyek restorasi besar-besaran, didukung dana hibah negara. Fitur utama taman, air mancur marmer yang dibangun pada 1838, dipulihkan ke kejayaannya semula. Bersamaan dengan itu, atraksi baru seperti Philly Mini Golf dan Parx Liberty Carousel ditambahkan. Taman ini kembali dibuka pada 2006 dan sukses menjadi salah satu destinasi favorit di Philadelphia.
Atraksi Menarik di Franklin Square
Franklin Square menawarkan berbagai atraksi untuk semua usia. Philly Mini Golf menghadirkan pengalaman bermain golf dengan replika ikon Philadelphia seperti Liberty Bell dan Boathouse Row. Sementara itu, Parx Liberty Carousel membawa pengunjung pada perjalanan nostalgia dengan kuda-kuda klasik.
Fitur baru lainnya adalah pertunjukan cahaya dan air di air mancur, hasil renovasi senilai $2 juta (setara Rp.32 M) pada 2019. Pertunjukan ini berlangsung setiap setengah jam, menawarkan tontonan memukau bagi pengunjung.
Baca juga: Fakta Menarik Flinders Street Station, Stasiun Kereta Api Tertua di Australia
Menghormati Pahlawan dan Warisan Sejarah
Franklin Square juga menjadi tempat memorial Living Flame, yang didirikan pada 1976 untuk menghormati petugas polisi dan pemadam kebakaran yang gugur. Selain itu, monumen "Bolt of Lightning" karya Isamu Noguchi memperingati eksperimen Benjamin Franklin dengan layang-layang dan listrik, meskipun klaim ini masih diperdebatkan.
Empat Taman Lain di Philadelphia
Philadelphia memiliki empat taman utama lainnya yang melengkapi Franklin Square. Penn Square kini menjadi lokasi Balai Kota, sementara Logan Circle terkenal dengan Swann Memorial Fountain. Rittenhouse Square menawarkan suasana mewah dengan berbagai acara seni dan budaya, sedangkan Washington Square menyimpan jejak Revolusi Amerika, termasuk Makam Prajurit Revolusi yang Tak Dikenal.
Franklin Square adalah contoh nyata bagaimana ruang publik dapat dihidupkan kembali menjadi tempat yang penuh daya tarik dan nilai sejarah. Rencana pembukaan kembali Stasiun Franklin Square pada 2024 membuat taman ini terus bertransformasi menjadi pusat rekreasi dan sejarah di Philadelphia. Dengan pesonanya yang memadukan sejarah, budaya, dan hiburan, Franklin Square bukan hanya sekadar taman kota, melainkan sebuah destinasi yang menyimpan cerita masa lalu sekaligus menjadi ruang rekreasi modern bagi pengunjung dari segala usia. Kehadirannya tidak hanya menghadirkan nuansa nostalgia, tetapi juga menyuguhkan berbagai pengalaman menarik, mulai dari atraksi keluarga hingga momen refleksi sejarah. Jika Anda berkunjung ke Philadelphia, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan, kehangatan, dan warisan yang ditawarkan Franklin Square. Taman ini adalah tempat di mana masa lalu dan masa kini bertemu dalam harmoni sempurna.
Baca juga: Museum Nottingham Life, Kisah 300 Tahun di Balik Brewhouse Yard
- Penulis :
- Latisha Asharani