
Pantau - Melalui pameran interaktif, artefak asli, dan panduan berpengetahuan luas, Museum MacArthur di Brisbane menghadirkan pengalaman unik yang membawa pengunjung kembali ke masa Perang Dunia II. Berlokasi di kantor bersejarah Jenderal Douglas MacArthur di 201 Edward Street, museum ini menawarkan kesempatan untuk duduk di meja tempat strategi perang dirancang, mengubah arah sejarah dunia.
Peran Brisbane dalam Perang Dunia II
Museum ini mengungkap kisah peran Brisbane sebagai pusat pendukung dalam Perang Pasifik. Salah satu pameran menyoroti tantangan masyarakat menghadapi penjatahan makanan dan disrupsi kehidupan sehari-hari selama masa perang. Pengunjung juga diajak memahami perubahan peran perempuan dalam dunia kerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi perang antara tahun 1939 hingga 1945.
Sebagai salah satu destinasi sejarah terbaik, museum ini telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Lonely Planet Award untuk Sejarah Perang Dunia II dan penghargaan TripSavvy Editor’s Choice Hall of Fame 2022 untuk kategori pecinta sejarah.
Baca juga: Menjelajahi Dunia Fantasi di Museum Ghibli Tokyo
Sejarah Museum MacArthur
Museum MacArthur resmi dibuka pada 15 Agustus 2004, bertepatan dengan peringatan 59 tahun berakhirnya perang di Pasifik. Dukungan dari Perdana Menteri Queensland saat itu, Peter Beattie, menekankan pentingnya pelestarian sejarah kontemporer bagi generasi mendatang.
Pada 2007, tahap kedua pameran diperkenalkan, menghadirkan pengalaman imersif yang menggambarkan kehidupan warga Brisbane selama masa perang. Dengan dukungan Dewan Kota Brisbane, pameran ini menyajikan kisah anak-anak, dampak pembatasan harian, serta cerita personal yang menyentuh.
Upaya Pelestarian
Sebagai upaya menjaga museum tetap relevan, General Douglas MacArthur Brisbane Memorial Foundation Ltd didirikan sebagai organisasi amal. Salah satu misinya adalah merawat kantor MacArthur di lantai delapan MacArthur Chambers, yang kini menjadi pusat museum.
Museum ini juga menampilkan Galeri SWPA (South West Pacific Area) yang didanai oleh pemerintah AS, merayakan kolaborasi antara angkatan bersenjata Australia dan AS dalam kampanye pertahanan kawasan Pasifik.
Baca juga: Museum Nottingham Life, Kisah 300 Tahun di Balik Brewhouse Yard
Eksplorasi Pameran
Brisbane Saat Perang
Pameran ini menggambarkan transformasi Brisbane, yang awalnya hanya berpenduduk 350.000 jiwa, menjadi pusat vital bagi pasukan Sekutu. Lonjakan populasi akibat kedatangan hingga satu juta tentara AS menyebabkan tekanan besar pada transportasi, akomodasi, dan pasokan makanan.
Pameran ini juga menyoroti adaptasi kota, seperti penggunaan bangunan universitas untuk markas militer dan pembangunan lebih dari 200 tempat perlindungan permukaan.
Kampanye SWPA
Pameran ini membawa pengunjung menyusuri perjuangan Sekutu di Pasifik Barat Daya. Dipimpin oleh MacArthur, pasukan Sekutu menghadapi tantangan besar dalam kampanye militer, termasuk pertempuran di Milne Bay dan New Guinea.
Siapa Jenderal Douglas MacArthur?
Bagian ini mengungkap perjalanan hidup MacArthur, mulai dari masa kecilnya hingga perannya sebagai Panglima Tertinggi Sekutu di SWPA. Pameran ini menyoroti keputusan kontroversialnya, strategi militer, serta kontribusinya dalam membangun Jepang pascaperang.
Museum MacArthur adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah. Dengan koleksi artefak, rekaman arsip, dan cerita personal yang mendalam, pengunjung diajak memahami peran Brisbane dan MacArthur dalam Perang Dunia II, serta dampak yang masih terasa hingga kini.
Baca juga: Zak Bagans Haunted Museum, Tempat Penuh Misteri dan Fenomena Gaib di Las Vegas
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani