
Pantau - Pioneer Women's Memorial Garden adalah taman yang tenang dan penuh makna yang didedikasikan untuk menghormati kekuatan, keberanian, ketahanan, serta pencapaian perempuan pemukim Eropa pertama di Melbourne. Taman yang indah ini terletak di kawasan King’s Domain, hanya beberapa langkah dari Royal Botanic Gardens di Melbourne. Inisiatif pembangunan taman ini digagas oleh Women's Centenary Council sebagai bagian dari peringatan 100 tahun kedatangan pemukim Eropa pertama di Melbourne.
Sejarah Pioneer Women's Memorial Garden
Pada tahun 1934, Melbourne mempersiapkan diri untuk merayakan ulang tahun ke-100 setelah kedatangan pemukim Eropa, sebuah momen yang menandai perubahan besar dalam lanskap, populasi, dan kehidupan di kota tersebut. Namun, awalnya hanya kaum pria yang diperbolehkan bergabung dalam Centenary Council. Situasi ini memunculkan ketegangan, dan akhirnya, May Moss, seorang aktivis hak perempuan, berhasil memaksa dimasukkannya perempuan dalam komite tersebut. Moss pun diangkat menjadi presiden Women's Centenary Council dan satu-satunya perempuan di komite eksekutif.
Baca juga: Daya Tarik Araya Arcade Garden, Wisata Kuliner dan Alam yang Menawan di Malang
Perjuangan dan Pendanaan untuk Pioneer Women's Memorial Garden
Untuk merealisasikan taman memorial ini, May Moss dan para anggota Women's Centenary Council bekerja keras menggalang dana. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui layanan berlangganan 'lembaran', di mana perempuan bisa menyumbangkan satu shilling untuk mencantumkan nama mereka di atas kertas yang kemudian akan dikubur di bawah sundial taman. Tidak hanya perempuan, pria juga diperbolehkan berdonasi dengan mencantumkan nama perempuan di hidup mereka, seperti istri, ibu, atau saudara perempuan. Hasil dari penggalangan dana ini digunakan untuk mendirikan taman yang kini menjadi simbol perjuangan perempuan pionir di Melbourne.
Selain itu, berbagai kegiatan penggalangan dana lainnya juga dilaksanakan, seperti penjualan buku peringatan, kompetisi rajut, dan penjualan pin pada Hari Perempuan Pionir yang diperingati setiap 26 Maret. Buku peringatan tersebut bahkan dijual dalam dua versi, yaitu edisi standar dengan harga tiga shilling dan edisi mewah yang dipatok seharga 21 shilling. Semua kegiatan ini turut menyukseskan pembangunan taman yang kini menjadi salah satu ikon bersejarah di Melbourne.
Baca juga: Hellenic Museum, Perpaduan Sejarah dan Budaya Yunani di Melbourne
Desain dan Pembentukan Pioneer Women's Memorial Garden
Meskipun lokasi taman di kawasan King’s Domain sudah disepakati, desain taman ini baru dilakukan setelah dana terkumpul. Sebuah surat dari Asosiasi Pematung yang mengusulkan agar pematung perempuan diberi kesempatan untuk merancang memorial tersebut mendapat perhatian, meskipun pada akhirnya, seorang pria, Hugh Linakar, yang dipercaya untuk merancang taman tersebut. Linakar, seorang tukang taman legendaris dari Ballarat, merancang taman dengan desain simetris yang indah, lengkap dengan aliran air yang mengarah ke sebuah grotto yang menampung patung 'Butterfly'. Patung ini, yang menggambarkan sosok perempuan, merupakan karya pematung Charles Web Gilbert. Pada tanggal 24 Juli 1936, patung ini ditempatkan di taman sebagai simbol penghormatan kepada perempuan pionir yang telah berjasa di Melbourne.
Perempuan Pionir Victoria
Beberapa perempuan yang turut berkontribusi besar dalam pembentukan taman ini adalah May Moss, Annie Tasman Carter, dan Mrs. Sullivan. May Moss adalah seorang aktivis hak perempuan yang telah banyak berjuang untuk hak suara perempuan, pendidikan anak perempuan, serta kesetaraan gaji bagi guru di Australia. Moss juga menjadi perempuan pertama yang diangkat menjadi anggota komite keuangan dalam pertemuan Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa pada tahun 1934.
Baca juga: Innsbruck, Kota dengan Pasar Natal Paling Memukau di Eropa
Annie Tasman Carter, yang lahir di atas kapal Tasman pada 9 Juli 1847, juga menjadi simbol perjuangan perempuan pionir. Ia terkenal karena kisah heroiknya saat kapal yang ditumpanginya diserang oleh perompak di lepas pantai Afrika. Ibunya, Elspeth, yang tengah hamil, berhasil menggagalkan serangan tersebut dengan menyamar memakai pakaian pria. Pada usia 100 tahun, Annie merayakan ulang tahunnya di Melbourne dan dikenal dengan keluarganya yang besar, memiliki 12 cucu dan 22 cicit.
Sementara itu, Mrs. Sullivan, yang terkenal dengan kisah perjuangannya melawan suaminya yang meninggalkannya, juga menjadi bagian dari cerita besar dalam sejarah perempuan pionir Victoria. Dengan kecerdikan dan keteguhan hati, Mrs. Sullivan berhasil memperoleh keadilan melalui perjuangannya di pengadilan.
Pioneer Women's Memorial Garden Saat Ini
Saat ini, Pioneer Women’s Memorial Garden tetap mempertahankan keindahannya hampir seratus tahun setelah selesai dibangun. Taman ini bukan hanya sebuah tempat bersejarah, tetapi juga menjadi lokasi yang sangat populer untuk berbagai acara, terutama pernikahan. Keindahan taman dengan desain formal, kolam air, serta patung ‘Butterfly’ yang ikonik, menjadikannya sebagai latar belakang yang sempurna bagi pasangan yang ingin mengabadikan momen penting dalam hidup mereka.
Baca juga: Wallace's Well, Jejak Sejarah Sir William Wallace di Glasgow
Taman ini juga tetap terbuka untuk umum, memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk menikmati keindahannya sambil duduk di bangku taman, meresapi suasana yang tenang dan penuh sejarah. Bagi para pengunjung yang datang, taman ini menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam, tetapi juga sebuah perjalanan mendalam ke dalam sejarah dan perjuangan perempuan pionir Melbourne.
Pioneer Women's Memorial Garden terletak di King’s Domain, dekat dengan Royal Botanic Gardens dan Shrine of Remembrance, yang menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kawasan bersejarah dan budaya Melbourne. Sebagai situs yang mengingatkan kita pada perjuangan perempuan di masa lalu, taman ini tetap menjadi simbol penting yang melambangkan penghargaan terhadap peran perempuan dalam membentuk sejarah Melbourne.
- Penulis :
- Latisha Asharani