
Pantau - ACDC Lane, terletak di kawasan bisnis Melbourne, dinamai untuk menghormati band rock legendaris asal Australia, AC/DC. Pada 1 Oktober 2004, tepat 31 tahun setelah debut band tersebut, Kota Melbourne mengganti nama Corporation Lane menjadi ACDC Lane sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka terhadap musik dan budaya Australia. Upacara pergantian nama ini dihadiri banyak tokoh terkenal dari industri musik Australia dan ditandai dengan penghormatan berupa musik seruling untuk lagu hit AC/DC, "It's a Long Way to the Top."
Lord Mayor John So dalam upacara tersebut mengatakan, "Seperti yang dikatakan dalam lagu, ada jalan menuju neraka, tapi ini adalah gang menuju surga. Let's rock!"
Karena peraturan lokal yang melarang penggunaan garis miring dalam nama jalan, simbol garis miring yang memisahkan "AC" dan "DC" tidak diterapkan. Setelah rebranding, ACDC Lane segera dipenuhi dengan seni jalanan, banyak di antaranya didedikasikan untuk band ini.
Baca juga: William Ricketts Sanctuary, Jejak Seni di Pegunungan Dandenong Australia
Sejarah ACDC Lane
Secara historis, ACDC Lane tidak memiliki nama pada peta MMBW tahun 1895, dan terletak di Flinders Lane, antara Russell dan Exhibition streets. Pada awal abad ke-20, kawasan ini dikelilingi oleh pemukiman dan bangunan lainnya, dengan ruang bawah tanah yang luas. Pada 1915, jalan ini mulai dikenal sebagai Corporation Lane, karena kedekatannya dengan Corporation Yard. Pada tahun 1920, Corporation Lane menjadi lokasi penyimpanan militer YMCA.
Pada 2008, ACDC Lane menjadi kawasan populer yang dipenuhi kafe, restoran, klub, dan mural seni jalanan. Salah satu karya terkenal adalah "Over Logo" karya Lou Weis dan Jan Van Schaik. Meski mengalami kebakaran listrik pada Juni 2008 yang merusak beberapa bangunan, termasuk Cherry Bar yang legendaris, semangat rock lane ini tetap terjaga. Dua hari setelah kebakaran, sebuah konser rock all-ages diadakan di tengah puing-puing—sesuai dengan semangat rock and roll!
Cherry Bar dan Jendela Heritage
Meskipun Cherry Bar telah dipindahkan, jendela heritage dari bar dan klub malam tersebut tetap menjadi salah satu fitur paling dikenal di ACDC Lane. Jendela ini kini menjadi kanvas bagi para seniman stiker. Selama pandemi COVID-19, jendela ini diperbarui dengan stiker baru dari seniman lokal dan internasional seperti Loui Jover, Amor Killz, dan The Postman Art.
Baca juga: Menelusuri Keindahan Strasbourg: Pesona Arsitektur, Pasar Natal, dan Rute Anggur Alsace
Petir Ikonik ACDC Lane
Petir atau garis miring ("/") yang memisahkan "AC" dan "DC" pada papan nama jalan sempat dihilangkan karena kebijakan penamaan dari Kantor Pencatat Nama Geografis. Keputusan ini memicu kemarahan penggemar AC/DC, yang merasa bahwa simbol tersebut merupakan hal yang kurang diperhatikan. Sebagai respons, seniman Knifeyard menambahkan petir di atas dan bawah papan nama sebulan setelah pergantian nama, menyempurnakan semangat rock lane ini.
Tribut untuk Malcolm Young di ACDC Lane
Setelah meninggalnya Malcolm Young pada November 2018, ACDC Lane memberi penghormatan kepada gitaris ritme dan salah satu pendiri AC/DC ini dengan dua mural yang dibuat oleh seniman jalanan anonim, Lushsux. Mural tersebut menggambarkan Malcolm sebagai jiwa dari band ini, dan karya-karya Lushsux yang penuh warna ini semakin memperkaya lanskap ACDC Lane.
Seni Jalanan di ACDC Lane
ACDC Lane telah menjadi terkenal secara internasional berkat seni jalanan dan grafitinya, menjadi salah satu tempat di Melbourne di mana seniman dapat memamerkan karya mereka secara legal tanpa izin. Pada Maret 2018, sebagai bagian dari program pendanaan 'Rockin' the Laneways', seniman lokal Mike Makatron menciptakan patung Bon Scott, mantan vokalis AC/DC, yang kini menjadi daya tarik utama di lane ini.
Baca juga: Bolzano, Destinasi Musim Dingin Paling Instagrammable di Dunia Tahun 2024-2025
Beberapa mural yang muncul di ACDC Lane sejak 2018 antara lain karya-karya yang terinspirasi dari album-album ikonik seperti "Born Again" oleh Black Sabbath, "Wish You Were Here" oleh Pink Floyd, "London Calling" oleh The Clash, dan "Purple Haze" oleh Jimi Hendrix.
Di ujung ACDC Lane, terdapat mural besar karya Fintan Magee yang menggambarkan seorang pria yang membawa batang pohon melalui lanskap perkotaan. Magee, yang dijuluki "Australian Banksy," seringkali mengangkat tema-tema politik dalam karya-karyanya.
ACDC Lane, bersama Duckboard Place yang terhubung, telah menjadi tempat populer bagi pemburu seni jalanan, yang sering merujuk pada karya-karya tersebut sebagai ‘Money Shots’. Bagi Anda yang ingin mengapresiasi seni jalanan yang terus berkembang atau sekadar merayakan warisan AC/DC, ACDC Lane adalah destinasi yang penuh energi dan inspirasi.
- Penulis :
- Latisha Asharani