
Pantau - Survivor Tree di New York menjadi simbol ketahanan, harapan, dan pembaruan setelah tragedi yang tak terbayangkan. Pohon Callery Pear yang rusak parah ini ditemukan hampir sebulan setelah serangan 11 September dan diselamatkan dari reruntuhan. Pemerintah Kota New York kemudian merawat pohon tersebut, memulihkannya secara perlahan hingga akhirnya kembali tumbuh dengan sehat.
Untuk mengenang maknanya, Program Bibit Pohon Survivor Tree diluncurkan, menyebarkan benih harapan ke seluruh dunia. Dari Florida hingga Inggris dan Puerto Rico, bibit pohon ini memberikan kenyamanan bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan.
Saat ini, pohon Survivor Tree berdiri di kompleks World Trade Center sebagai monumen penting peringatan 9/11. Pengunjung yang berhenti sejenak di bawah cabang-cabangnya diingatkan akan kekuatan yang ada dalam diri setiap individu dan warisan ketahanan yang mendefinisikan pengalaman manusia.
Baca juga: Museum of Sex di New York, dari Tragedi Sejarah hingga Pusat Edukasi Seksual
Asal Usul Survivor Tree
Pohon ini ditanam pada 1970-an di sekitar World Trade Center, di mana ia menyaksikan hiruk-pikuk kehidupan Manhattan bagian bawah. Pohon ini memberikan keteduhan di hari-hari panas dan menjadi habitat bagi satwa liar. Tanpa menyadari, ia akan menjadi bagian penting dalam penyembuhan bangsa setelah tragedi besar.
Diselamatkan dari Reruntuhan
Pada Oktober 2001, di tengah reruntuhan World Trade Center, para pekerja pemulihan menemukan pohon Callery pear yang rusak parah, dengan cabang terputus, akar terbelit, dan batang hangus akibat kebakaran. Meski kondisinya sangat buruk, keputusan untuk menyelamatkan pohon ini diambil, menandai awal pemulihannya.
Perjalanan Pemulihan Survivor Tree
Setelah diselamatkan, pohon ini dipindahkan ke Arthur Ross Nursery di Van Cortlandt Park pada November 2001. Pada 11 November, pohon tersebut dipindahkan ke Bronx, menandai tonggak penting dalam proses pemulihannya.
Orang-orang New York mulai mencintai kisah pohon ini, yang menjadi simbol harapan di masa-masa gelap. Pada musim semi 2002, pohon ini mulai menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan baru, meskipun pada awalnya kelangsungannya diragukan.
Baca juga: Museum at Eldridge Street, Warisan Yahudi di New York
Warisan yang Berlanjut
Menurut Michael Bloomberg, mantan Wali Kota New York, pohon ini melambangkan ketahanan kota dan negara. Seiring waktu, Survivor Tree terus tumbuh, mencapai ketinggian 30 kaki. Pada Desember 2010, setelah hampir sepuluh tahun perawatan, pohon ini kembali ke Ground Zero.
Pohon Survivor Tree kini berdiri tegak di Plaza Memorial World Trade Center, bersebelahan dengan South Pool. Setiap tahun, pohon ini menjadi yang pertama mekar, menyimbolkan harapan dan pembaruan bagi warga New York.
Program Bibit Pohon Survivor Tree
Pada 2013, Program Bibit Pohon Survivor Tree dimulai, dengan distribusi bibit pohon ke tiga komunitas setiap tahunnya, yang terkena dampak tragedi besar. Sejak itu, ilmuwan pohon berhasil membiakkan sekitar 450 keturunan pohon asli, menunjukkan solidaritas yang mendalam.
Membangun Memorial 9/11
Setelah tragedi 9/11, Lower Manhattan Development Corporation mengadakan kompetisi global untuk merancang penghormatan di lokasi World Trade Center. Michael Arad dan Peter Walker memenangkan kompetisi ini pada Januari 2004 dengan desain mereka, "Reflecting Absence," yang menampilkan dua kolam air terjun di lokasi Menara Utara dan Selatan yang hancur.
Di sekitar kolam tersebut, lebih dari 400 pohon swamp white oak yang tangguh menghiasi Plaza Memorial. Di antara pohon-pohon ini, Survivor Tree kembali berdiri, memberikan keteduhan dan kenyamanan bagi para pengunjung dan satwa liar.
Baca juga: Jefferson Market Library, Bangunan Bekas Pengadilan yang Kini jadi Perpustakaan Umum di New York
- Penulis :
- Latisha Asharani