
Pantau - Pembantaian brutal terjadi di pusat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lam Phu, Kamis (6/10/2022). Sebanyak 37 orang tewas, termasuk 23 anak-anak.
Pelaku diidentifikasi bernama Panya Khamrab, seorang letnan kolonel yang dipecat pada Juni 2022 karena penggunaan narkoba.
Segera setelah berita tentang serangan itu muncul, polisi Thailand menerbitkan seruan perburuan terhadap pria berusia 34 tahun tersebut.
Petugas yang bergegas ke kamar bayi dihadapkan dengan mayat orang dewasa dan anak-anak, beberapa di antaranya masih sangat muda, tergeletak di dalam dan di luar gedung.
"Kami menemukan pelaku mencoba masuk dan dia menggunakan pisau untuk melakukan kejahatannya dengan membunuh sejumlah anak kecil," kata Kapolsek Damrongsak Kittiprapat dilansir BBC, Jumat (7/10/2022).
"Kemudian dia keluar dan mulai membunuh siapa pun yang dia temui di sepanjang jalan dengan pistol atau pisau sampai dia tiba di rumah," katanya.
Polisi mengatakan Kamrab kembali ke rumah setelah melakukan pembantaian di tempat penitipan anak. Di rumah, Kamrab membunuh istri dan putranya, kemudian bunuh diri.
"Kami mengepung rumah dan kemudian menemukan bahwa dia bunuh diri di rumahnya," kata polisi.
Polisi mengungkapkan, Kamrab telah muncul di pengadilan pada pagi hari sebelum serangan brutal terjadi. Dia didakwa atas tuduhan terkait dengan penggunaan dan kemungkinan penjualan metamfetamin. Kamrab seharusnya menghadapi vonis pada hari Jumat ini.
Kepala Sekolah Nanticha Panchum mengatakan Kamrab merupakan ayah dari anak yang bersekolah di tempat itu. Namun, kata Nanticha, sudah sebulan terakhir anak Kamrab tidak hadir.
Pelaku diidentifikasi bernama Panya Khamrab, seorang letnan kolonel yang dipecat pada Juni 2022 karena penggunaan narkoba.
Segera setelah berita tentang serangan itu muncul, polisi Thailand menerbitkan seruan perburuan terhadap pria berusia 34 tahun tersebut.
Petugas yang bergegas ke kamar bayi dihadapkan dengan mayat orang dewasa dan anak-anak, beberapa di antaranya masih sangat muda, tergeletak di dalam dan di luar gedung.
"Kami menemukan pelaku mencoba masuk dan dia menggunakan pisau untuk melakukan kejahatannya dengan membunuh sejumlah anak kecil," kata Kapolsek Damrongsak Kittiprapat dilansir BBC, Jumat (7/10/2022).
"Kemudian dia keluar dan mulai membunuh siapa pun yang dia temui di sepanjang jalan dengan pistol atau pisau sampai dia tiba di rumah," katanya.
Polisi mengatakan Kamrab kembali ke rumah setelah melakukan pembantaian di tempat penitipan anak. Di rumah, Kamrab membunuh istri dan putranya, kemudian bunuh diri.
"Kami mengepung rumah dan kemudian menemukan bahwa dia bunuh diri di rumahnya," kata polisi.
Polisi mengungkapkan, Kamrab telah muncul di pengadilan pada pagi hari sebelum serangan brutal terjadi. Dia didakwa atas tuduhan terkait dengan penggunaan dan kemungkinan penjualan metamfetamin. Kamrab seharusnya menghadapi vonis pada hari Jumat ini.
Kepala Sekolah Nanticha Panchum mengatakan Kamrab merupakan ayah dari anak yang bersekolah di tempat itu. Namun, kata Nanticha, sudah sebulan terakhir anak Kamrab tidak hadir.
- Penulis :
- Aries Setiawan