
Pantau - Pemerintah Rusia menyatakan pada Rabu (4/5/2023), bahwa dua pesawat tak berawak menargetkan Kremlin semalam dalam sebuah upaya pembunuhan terhadap Presiden Vladimir Putin.
Kantor berita Kremlin mengatakan, Putin tidak terluka dalam serangan tersebut dan jadwal kerjanya akan tetap berjalan seperti biasa.
Putin berada di St. Petersburg pada Selasa (2/5/2023) untuk meninjau lalu lintas trem di Mariupol melalui sambungan video dan merayakan ulang tahun ke-70 komposer Rusia Valery Gergiev, kantor berita pemerintah Rusia, TASS, melaporkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Putin berada di Novo-Ogaryovo di luar Moskow untuk bertemu dengan Gubernur Nizhny Novgorod.
Layanan pers Kremlin menyatakan bahwa pesawat tak berawak tersebut telah dicegat oleh penangkal elektronik Rusia.
"Sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan oleh militer dan dinas khusus yang menggunakan sistem perang elektronik, drone tersebut berhasil dilumpuhkan," kata layanan pers tersebut.
"Jatuhnya drone dan serpihan-serpihannya yang berserakan di wilayah Kremlin tak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan material," imbuhnya.
Moskow dan Kyiv sedang bersiap untuk menandai kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua, yang dirayakan pada 9 Mei.
Pernyataan kantor pers kepresidenan menyebut serangan itu sebagai "aksi terorisme yang telah direncanakan sebelumnya dan upaya untuk membunuh presiden Rusia, yang terjadi tepat sebelum Hari Kemenangan dan parade 9 Mei yang akan dihadiri oleh para tamu asing."
Kantor pers kepresidenan mengancam akan melakukan pembalasan, dengan mengatakan bahwa "Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan kapan pun dan di mana pun yang dianggap perlu."
Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak membantah keterlibatan Ukraina di Twitter dan menyiratkan bahwa "pasukan perlawanan lokal" berada di balik serangan tersebut.
"Pertama-tama, Ukraina melancarkan perang defensif secara eksklusif dan tidak menyerang target-target di wilayah Federasi Rusia," cuit Podolyak pada Rabu (3/5/2023).
"Kemunculan pesawat tanpa awak tak dikenal di fasilitas energi atau di wilayah Kremlin hanya dapat mengindikasikan kegiatan gerilya dari pasukan perlawanan lokal" kata Podolyak.
Ukraina memiliki kebijakan untuk tidak melakukan serangan di dalam wilayah Rusia.
Pada Sabtu (29/4/2023), sebuah kebakaran terjadi di sebuah fasilitas minyak di Krimea yang diduduki Rusia, yang oleh para pejabat pro-Rusia dituding sebagai akibat dari serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Secara terpisah, kebakaran terjadi di sebuah depot bahan bakar di dekat Jembatan Kerch di Krimea yang diduduki Rusia pada Rabu, tulis gubernur daerah yang ditunjuk Rusia, Veniamin Kondratiev, di Telegram.
"Kebakaran ini telah ditetapkan pada tingkat keparahan tertinggi. Menurut informasi awal, tidak ada korban," tulisnya.
Kantor berita Kremlin mengatakan, Putin tidak terluka dalam serangan tersebut dan jadwal kerjanya akan tetap berjalan seperti biasa.
Putin berada di St. Petersburg pada Selasa (2/5/2023) untuk meninjau lalu lintas trem di Mariupol melalui sambungan video dan merayakan ulang tahun ke-70 komposer Rusia Valery Gergiev, kantor berita pemerintah Rusia, TASS, melaporkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Putin berada di Novo-Ogaryovo di luar Moskow untuk bertemu dengan Gubernur Nizhny Novgorod.
Layanan pers Kremlin menyatakan bahwa pesawat tak berawak tersebut telah dicegat oleh penangkal elektronik Rusia.
"Sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan oleh militer dan dinas khusus yang menggunakan sistem perang elektronik, drone tersebut berhasil dilumpuhkan," kata layanan pers tersebut.
"Jatuhnya drone dan serpihan-serpihannya yang berserakan di wilayah Kremlin tak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan material," imbuhnya.
Moskow dan Kyiv sedang bersiap untuk menandai kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua, yang dirayakan pada 9 Mei.
Pernyataan kantor pers kepresidenan menyebut serangan itu sebagai "aksi terorisme yang telah direncanakan sebelumnya dan upaya untuk membunuh presiden Rusia, yang terjadi tepat sebelum Hari Kemenangan dan parade 9 Mei yang akan dihadiri oleh para tamu asing."
Kantor pers kepresidenan mengancam akan melakukan pembalasan, dengan mengatakan bahwa "Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan kapan pun dan di mana pun yang dianggap perlu."
Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak membantah keterlibatan Ukraina di Twitter dan menyiratkan bahwa "pasukan perlawanan lokal" berada di balik serangan tersebut.
"Pertama-tama, Ukraina melancarkan perang defensif secara eksklusif dan tidak menyerang target-target di wilayah Federasi Rusia," cuit Podolyak pada Rabu (3/5/2023).
"Kemunculan pesawat tanpa awak tak dikenal di fasilitas energi atau di wilayah Kremlin hanya dapat mengindikasikan kegiatan gerilya dari pasukan perlawanan lokal" kata Podolyak.
Ukraina memiliki kebijakan untuk tidak melakukan serangan di dalam wilayah Rusia.
Pada Sabtu (29/4/2023), sebuah kebakaran terjadi di sebuah fasilitas minyak di Krimea yang diduduki Rusia, yang oleh para pejabat pro-Rusia dituding sebagai akibat dari serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Secara terpisah, kebakaran terjadi di sebuah depot bahan bakar di dekat Jembatan Kerch di Krimea yang diduduki Rusia pada Rabu, tulis gubernur daerah yang ditunjuk Rusia, Veniamin Kondratiev, di Telegram.
"Kebakaran ini telah ditetapkan pada tingkat keparahan tertinggi. Menurut informasi awal, tidak ada korban," tulisnya.
- Penulis :
- M Abdan Muflih







