
Pantau - Pihak berwenang di timur laut Yunani menemukan jenazah 18 orang pada Selasa (22/8/2023) di sebuah hutan dekat perbatasan Turki karena kebakaran hutan telah melanda wilayah tersebut selama empat hari terakhir.
Para penyelidik dan pemeriksa medis setempat menuju ke taman nasional Dadia di Evros, di mana sekelompok migran dilaporkan tewas akibat kobaran api.
Para pejabat sedang menyelidiki apakah mereka yang tewas telah memasuki negara itu secara ilegal karena wilayah itu dikenal sebagai rute populer bagi para pengungsi Suriah yang menyeberangi Sungai Evros dari Turki.
Kemungkinan kematian migran lainnya dilaporkan terjadi di sebuah desa terdekat, namun tidak ada warga Yunani yang dilaporkan hilang di wilayah tersebut, menurut juru bicara pemadam kebakaran Yiannis Artopoios.
Peringatan darurat dikirim melalui perangkat seluler, memperingatkan penduduk di sejumlah desa untuk meninggalkan daerah tersebut.
Api menyebar ke Alexandroupolis, di mana sebuah rumah sakit terpaksa dievakuasi, sebelum mencapai rumah sakit universitas di kota tersebut, yang membuat para pasien dan petugas medis berlarian menuju pelabuhan.
Di tempat lain, kebakaran hutan juga menimbulkan malapetaka di Spanyol, dengan Perdana Menteri Pedro Sanchez bersiap untuk mengumumkan bencana di pulau Tenerife setelah kobaran api terkendali.
Para petugas pemadam kebakaran bekerja untuk mengendalikan kebakaran besar yang telah berlangsung selama seminggu penuh, dengan lebih dari 12.000 keluarga diperintahkan untuk mengungsi.
Beberapa warga yang terjebak di jalur api mengatakan bahwa mereka hanya memiliki waktu beberapa menit untuk berebut barang-barang mereka saat api semakin dekat dengan rumah mereka.
Para petugas darurat mengatakan bahwa situasi telah sedikit membaik sejak hari Minggu, namun medan yang berat dan gelombang panas yang terus berlanjut membuat pemadaman api menjadi lebih sulit.
Banyak tujuan wisata yang tidak terpengaruh, sementara bandara tetap buka.
[Sumber: UPI News]
- Penulis :
- Abdan Muflih











