
Pantau - Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan, penjajahan zionis Israil terhadap rakyat Palestina memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemimpin dunia.
"Eksistensi Zionis Israil di atas tanah bangsa Palestina tidak saja melanggar HAM tetapi juga sekaligus telah menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina," kata Doli Kurnia, Kamis (12/10/2023).
KAHMI pun menyatakan pernyataan sikap atas penjajahan 75 tahun yang sudah dilakukan oleh Israil.
Berikut 10 pernyataan MN KAHMI:
1. Perlawanan rakyat Palestina terhadap zionis Israel merupakan keniscaayan untuk mempertahankan tanah airnya dan merebut kemerdekaannya.
Kemerdakaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Perlawanan dalam bentuk apapun rakyat Palestina terhadap zionis Israel adalah sah untuk melawanan kebiadaban dan kedholiman.
2. Mengutuk semua tindakan brutal tentara apartheid Zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza yang menargetkan warga sipil, anak-anak, rumah rakyat, dan bangunan sosial lainnya bahkan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit indonesia di Gaza.
Kekerasan dan tindakan brutal tentara Israel jelas melanggar berbagai komitmen dan hukum Internasional.
3. Menyerukan kepada negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) termasuk Indonesia untuk terus menggelorakan Persatuan Islam dan segera menyelenggarakan Emergency Meetings untuk merespon konflik Rakyat Palestina dan zionis Israil.
Menyiapkan pemberian bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara Zionis Israel.
4. Menghargai dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pemerintah Indonesia, Malaysia dan Brunei yang telah mengeluarkan pernyataan bersama sebagai bentuk dukungan untuk Palestina dan mengkritik Zionis Israel.
5. Menghargai dan memberikan apresasi yang tinggi terhadap berbagai upaya negara-negara anggota OKI dalam memperjuangkan suara kebenaran dan memberikan solusi konkrit pada Sidang Darurat PBB ke-75.
6. Mengutuk dan menuntut pertanggungjawaban sikap Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa Beserta Negara Negara pendukungnya karena telah membantu baik finansial maupun persenjataan atas kejahatan apartheid Zionis Israel.
7. Mengutuk keras kepada pemerintah Amerika Serikat dan Sekutu nya yang melakukan penolakan terhadap upaya mayoritas Negara-negara anggota PBB untuk mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata.
Aliansi AS-Israel ini membuktikan bahwa mereka adalah inti dari poros kejahatan terorisme dunia.
8. Mendukung dan bersepakat dengan 18 butir resolusi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan darurat menyikapi serangan brutal Zionis Israel.
Kami juga menghimbau OKI dan Gerakan Non Blok yang berpedoman pada Prinsip Bandung untuk bersuara dan berfungsi lebih konkrit, khususnya terkait dengan pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
9. Perdamaian abadi akan dapat terwujud di bumi Palestina jika Bangsa Palestina diberikan haknya untuk merdeka sebagai jembatan untuk memiliki kemampuan mengurus bangsa dan masa depan rakyat nya sendiri.
10. Menghargai dan memberikan apresiasi yang tinggi atas pernyataan pemerintahan Jokowi dan Menlu Retno Marsudi yang berdiri bersama banyak pemimpin dunia mengutuk serangan Israel dan menyatakan dengan tegas bahwa pemerintah Indonesia tidak akan mundur selangkah pun untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pernyataan ini kami buat sebagai ikhtiar untuk mewujudkan perdamaian dunia sekaligus sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan terhadap kondisi bangsa Palestina," tandas Doli.
- Penulis :
- Fadly Zikry