
Pantau - Lima petugas polisi Kenya didakwa membantu tersangka pembunuhan berantai dan 12 orang lainnya melarikan diri dari kantor polisi di ibu kota Nairobi. Dakwaan ini dibuktikan dalam dokumen pengadilan pada Rabu (21/8/2024).
Jaksa meminta pengadilan untuk menahan para polisi yang sedang bertugas saat pelarian pada Selasa (20/8/2024), selama dua pekan untuk memberikan waktu bagi petugas menuntaskan penyelidikan atas dugaan keterlibatan mereka.
Jaksa meminta waktu lebih lama kepada pengadilan untuk mengumpulkan pernyataan, memeriksa rekaman CCTV, hingga memeriksa telepon para polisi.
Di antara mereka yang melarikan diri adalah Collins Jumaisi, yang ditangkap Juli 2024 atas pembunuhan enam wanita yang jasadnya ditemukan terbungkus kantong plastik di sebuah tambang tua, kini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Baca juga: Akui Bunuh Istri dan Perempuan Lain, Pembunuh Berantai di Florida Hadapi Eksekusi Mati
Polisi mengatakan Jumaisi mengaku membunuh 42 wanita, termasuk istrinya. Namun pengacaranya mengungkapkan kepada pengadilan, bahwa dia disiksa untuk mengaku. Jaksa menyangkal bahwa dia diperlakukan dengan buruk.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa orang dalam membantu pelariannya, kata polisi dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka telah meluncurkan perburuan untuk menangkap kembali para pelarian.
Sebuah laporan polisi yang dilihat Reuters mengatakan bahwa Jumaisi dan 12 warga negara Eritrea ditemukan hilang dari sel mereka sekitar pukul 05:00 waktu setempat pada Selasa (20/8/2024). Diprediksi, Jumaisi dan 12 orang lainnya melarikan diri dengan memotong kawat di atas jendela sel mereka.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino











