billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Biden Siap Bertemu 'Empat Mata' dengan Xi Jinping di KTT APEC

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Biden Siap Bertemu 'Empat Mata' dengan Xi Jinping di KTT APEC
Foto: Presiden AS Joe Biden menyapa Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan pada pekan KTT APEC di Woodside, California, 15 November 2023. (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan Presiden China Xi  Jinping pada Sabtu (16/11/2024) selama KTT APEC di Lima, Peru, demikian disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

Pertemuan empat mata ini akan menjadi kesempatan terakhir Biden untuk secara langsung menantang pemimpin China terkait ancamannya terhadap Taiwan, dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Sullivan menyebut, momentum ini akan menjadi pertama kalinya Biden dan Xi bertemu langsung sejak KTT di California setahun yang lalu.

Pertemuan itu menandai titik balik dalam hubungan AS-China setelah keputusan Biden pada awal 2023 untuk menembak jatuh balon mata-mata China yang melintas di atas AS, yang meningkatkan ketegangan.

Persaingan ekonomi dan militer AS dengan China akan menentukan wajah dunia dalam 30 tahun ke depan, kata Sullivan, sambil menambahkan bahwa Partai Republik dan Demokrat telah lama menunjukkan bipartisan dalam kebijakan luar negeri.

Baca juga:

Kabinet Presiden terpilih AS Donald Trump di masa mendatang, dipenuhi politisi yang telah mengusung pesan keras terhadap China. Sullivan menuturkan, Biden tak akan menyampaikan pesan apa pun kepada Xi dari Trump. Namun, kemungkinan akan membicarakan pentingnya menghindari konflik militer.

"Dia juga akan menekankan bahwa agar kita bisa mengelola persaingan ini dengan bijak ke depan, kita harus menjaga saluran komunikasi di semua tingkat, terutama tingkat militer-ke-militer," ujarnya Sullivan.

Seperti diketahui, Biden dan Trump bertemu selama dua jam di Gedung Putih pada Rabu (13/11/2024). Biden juga diprediksi akan menggelar pertemuan trilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, serta bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies, Erin Murphy mengatakan, momen ini bukanlah sebuah perpisahan bagi Biden, namun lebih seperti jenis 'burung yang berbeda'.

"Dia bukan hanya 'lame duck', tapi 'super lame duck' karena penerusnya akan memiliki kebijakan yang sangat berbeda dari dirinya," ungkap Murphy. (Reuters)

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Ahmad Munjin