Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Biden Hadiri KTT APEC dan G20, "Dihantui" Bayang-Bayang Trump

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Biden Hadiri KTT APEC dan G20, "Dihantui" Bayang-Bayang Trump
Foto: Presiden AS Joe Biden bersama cucunya, Natalie Biden, menaiki Air Force One di Pangkalan Udara Andrews, Maryland, Kamis (14/11/2024), untuk menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil. (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertolak ke Amerika Selatan pada Kamis (14/11/2024) untuk menghadiri KTT dengan para pemimpin dunia, seiring sorotan atas kembalinya Donald Trump yang akan segera menjabat kembali.

Selama enam hari, Biden dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin Jepang, Korea Selatan, serta Brasil dalam KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Peru dan pertemuan G20 di Brasil.

Pertemuan ini diprediksi tak akan menghasilkan kesepakatan besar, meski akan membahas perdagangan, keamanan, dan aliansi global, ujar pejabat senior administrasi Biden.

“KTT APEC dan G20 akan berfokus pada satu hal … yaitu Donald Trump – dan apa yang diharapkan dari pemerintahan Trump selanjutnya terkait perdagangan, aliansi, dan isu lainnya,” kata Presiden Departemen Geopolitik dan Kebijakan Luar Negeri di Center for Strategic and International Studies, Victor Cha.

Baca juga: Jokowi Ungkit Hak Hidup Rakyat Palestina di KTT APEC

Trump mengalahkan kandidat Demokrat, Kamala Harris, dalam Pilpres AS pada Selasa (5/11/2024), usai berjanji mengenakan tarif tinggi pada semua impor, terutama barang China, dan mengurangi dukungan AS untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Kekalahan Harris terjadi setelah Biden memilih mundur dari pencalonan lantaran kekhawatiran usia 81 tahun dianggap terlalu tua untuk masa jabatan baru. Partai Republik juga merebut kendali dua kamar Kongres AS, memberi Trump kekuatan lebih dalam mendorong kebijakan perdagangan dan isu lain.

Biden menjabat sejak 2020 dengan misi membangun kembali aliansi yang retak selama masa Trump dan menegaskan keterlibatan AS di dunia. Ia memperkuat dan memperluas NATO, serta membangun aliansi multilateral di Asia demi menahan pengaruh China di Indo-Pasifik.

Trump memiliki pandangan berbeda, lebih mengutamakan diplomasi transaksional dalam pertemuan bilateral ketimbang aliansi multilateral seperti NATO.

Baca juga: Indonesia Anggota G20, Prabowo: Kita Lindungi yang Hidupnya Kekurangan

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menuturkan, Biden akan menyampaikan pesan bahwa AS menghargai dan berinvestasi dalam aliansinya serta berterima kasih kepada sejumlah negara yang membantu menangani berbagai masalah global.

“Ini pesan prinsip dan pragmatis, dan telah menjadi tujuan hidup Presiden Biden,” ujarnya.

Kepada wartawan di atas pesawat Air Force One menuju Peru, Sullivan menyatakan pemimpin AS, Jepang, dan Korea Selatan sedang berupaya menginstitusikan kerja sama trilateral sebagai bagian kebijakan AS yang langgeng. Ketiga negara akan mendirikan sekretariat untuk mendukung inisiatif ini.

Sullivan juga menyebut Biden akan menyuarakan kekhawatiran atas kehadiran tentara Korea Utara di Rusia, menyebutnya perkembangan signifikan dan mengisyaratkan “koordinasi kebijakan yang terarah” sebagai tanggapan atas isu tersebut. (Reuters)

Penulis :
Khalied Malvino