
Pantau - Pemerintah China menyatakan pada Senin (20/1/2025), telah mengeksekusi Fan Weiqiu, pria 62 tahun yang nekat menabrakkan SUV-nya ke kerumunan orang di Zhuhai, November 2024.
Baca juga: Ngeri! SUV Terjang Kerumunan Anak di Sekolah China
Tragedi tabrakan maut ini menewaskan 35 orang dan melukai 45 lainnya, menjadikannya salah satu insiden paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Insiden pada 11 November 2024 itu terjadi saat sejumlah orang sedang berolahraga di luar kompleks olahraga. Pengadilan menghukum mati Fan pada Desember 2024 karena tindakannya dinilai "sangat keji dan meresahkan."
Menurut CCTV, "Pengadilan Zhuhai melaksanakan eksekusi Fan Weiqiu sesuai perintah Mahkamah Agung." Eksekusi ini diawasi langsung oleh kejaksaan setempat.
Diketahui, Fan melakukan aksi brutal itu karena frustrasi setelah bercerai, masalah pribadi, dan pembagian harta yang bikin dia kesal. Pengadilan menyebut cara yang dipakai Fan "sangat kejam" dengan dampak sosial yang besar.
Baca juga: Sopir Tabrak 35 Orang hingga Tewas di China Dihukum Mati!
Di hari yang sama, pengadilan di Jiangsu juga mengeksekusi Xu Jiajin, pria 21 tahun yang melakukan penyerangan brutal di sekolah vokasi di Wuxi, November lalu. Xu menewaskan delapan orang dan melukai 17 lainnya. Sebelum dieksekusi, dia sempat bertemu dengan keluarganya.
Walau kekerasan berujung maut jarang terjadi di China, serangkaian insiden seperti ini bikin resah masyarakat. Banyak yang mulai mempertanyakan masalah sosial seperti ekonomi yang melambat, pengangguran tinggi, dan kesulitan naik strata sosial.
China merahasiakan data eksekusi mati, namun kelompok seperti Amnesty International memprediksi ribuan eksekusi dilakukan setiap tahun.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino