billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Pejabat AS dan Rusia Bertemu di Arab Saudi Bahas Perang Ukraina

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Pejabat AS dan Rusia Bertemu di Arab Saudi Bahas Perang Ukraina
Foto: Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskyy_official)

Pantau - Pejabat Amerika Serikat dan Rusia akan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga tahun. Informasi ini dikonfirmasi oleh seorang anggota parlemen AS dan sumber yang mengetahui rencana tersebut pada Sabtu (15/2).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang sebelumnya bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance di Jerman, mengungkapkan bahwa negaranya tidak diundang ke pertemuan itu. Kyiv menegaskan tidak akan berdialog dengan Moskow tanpa berkonsultasi dengan mitra strategisnya terlebih dahulu.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah Steve Witkoff dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi. Namun, belum diketahui siapa perwakilan Rusia yang akan menghadiri pertemuan tersebut.

Di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, anggota DPR AS Michael McCaul menyatakan bahwa tujuan pembicaraan ini adalah merancang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Zelenskyy demi mengakhiri konflik.

Seorang sumber yang mengetahui rencana ini membenarkan adanya perundingan di Arab Saudi. Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar resmi terkait pertemuan ini.

Baca juga: Notre Dame Kembali Dibuka, Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy Hadiri Peresmian Bersama Emmanuel Macron

Eropa Tak Terlibat dalam Negosiasi

Sejak menjabat pada 20 Januari, Trump berulang kali menyatakan komitmennya untuk segera mengakhiri perang di Ukraina. Ia telah menghubungi Putin dan Zelenskyy secara terpisah, menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu Eropa yang merasa dikesampingkan dari proses perdamaian.

Kekhawatiran ini semakin menguat setelah utusan Trump untuk Ukraina menyatakan bahwa Eropa tidak akan dilibatkan dalam perundingan. Sebagai gantinya, Washington meminta negara-negara Eropa memberikan kontribusi dalam jaminan keamanan bagi Kyiv.

Kesepakatan Mineral dan Posisi Rusia

Rubio juga melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Keduanya sepakat untuk terus berkomunikasi guna mempersiapkan pertemuan antara Putin dan Trump, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Di sisi lain, Zelenskyy mengumumkan rencana kunjungan ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki, meski belum menentukan jadwal. Ia menegaskan tidak memiliki agenda pertemuan dengan pejabat AS maupun Rusia selama kunjungan tersebut.

Saat ini, Rusia menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina dan terus melakukan serangan di bagian timur. Sementara itu, Ukraina menghadapi kekurangan personel dan berupaya mempertahankan wilayahnya di perbatasan barat Rusia.

Moskow menuntut Kyiv menyerahkan wilayah yang telah diduduki serta menyetujui status netral secara permanen dalam kesepakatan damai. Di sisi lain, Ukraina bersikeras agar Rusia menarik pasukannya dari wilayah yang diduduki dan menuntut keanggotaan NATO atau jaminan keamanan setara guna mencegah serangan di masa depan.

Baca juga: Volodymyr Zelenskyy Yakin Perang dengan Rusia Bisa Berakhir pada 2025

Investasi AS di Sumber Daya Alam Ukraina

Sejak perang dimulai, AS dan Eropa telah memberikan bantuan militer bernilai puluhan miliar dolar kepada Ukraina. Trump menyatakan dukungannya terhadap Kyiv, tetapi menginginkan jaminan keamanan atas dana yang diberikan.

Saat ini, Washington dan Kyiv tengah merundingkan kesepakatan yang memungkinkan investasi AS dalam sektor sumber daya alam Ukraina. Tiga sumber menyebutkan bahwa AS mengusulkan kepemilikan 50 persen atas mineral strategis negara tersebut. Namun, Zelenskyy menyatakan rancangan kesepakatan tersebut belum memenuhi kebutuhan keamanan yang diinginkan Ukraina.

Penulis :
Latisha Asharani