billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Kebakaran Hutan di Jepang, 1 Korban Tewas dan 84 Bangunan Rusak

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kebakaran Hutan di Jepang, 1 Korban Tewas dan 84 Bangunan Rusak
Foto: Langit memerah akibat kebakaran hutan di pegunungan Ofunato, Iwate, Jepang, pada Selasa (26/2/2025) malam. (Kyodo News/Getty Images)

Pantau - Kebakaran besar melanda hutan di Ofunato, Prefektur Iwate, Jepang, menewaskan satu orang, merusak lebih dari 80 bangunan, hingga memaksa ratusan warga mengungsi. Otoritas setempat mengonfirmasi kejadian ini pada Rabu (27/2/2025).

Baca juga:
Kebakaran Besar Paksa 31 Ribu Warga Mengungsi dari Los Angeles

Militer Jepang mengerahkan helikopter untuk memadamkan api yang terus meluas di area hutan. Rekaman udara dari NHK menunjukkan kobaran api menghancurkan permukiman hingga menyisakan puing hangus.

“Satu jenazah ditemukan dan telah dipindahkan ke kantor polisi terdekat,” ujar seorang pejabat kepolisian kepada AFP.

Tercatat, sekitar 600 warga telah dievakuasi, sementara otoritas memprediksi luas area terbakar mencapai 600 hektare, setara tiga kali ukuran Monako.

Wali Kota Ofunato, Kiyoshi Fuchigami, menyebut kebakaran ini sebagai "bencana berskala besar". Dia menambahkan, penyebabnya masih dalam penyelidikan. Ia juga mengatakan "angin kencang dari barat" mempercepat penyebaran api.

Ofunato mengalami curah hujan yang sangat minim pada Februari 2025, hanya 2,5 mm, jauh lebih sedikit ketimbang rekor terendah sebelumnya pada 1967, yakni 4,4 mm. Kondisi ini, ditambah suhu tinggi akibat perubahan iklim, meningkatkan risiko kebakaran.

Baca juga:
Kebakaran Besar di Los Angeles, Asap Tebal Selimuti Langit California Selatan

Seorang wanita berusia 45 tahun yang dievakuasi membeberkan kepada NHK bahwa api hampir mencapai rumahnya saat ia pulang kerja.

“Saya lega anak-anak saya selamat,” ujarnya.

Sementara itu, seorang pria 32 tahun mengaku terkejut dengan kejadian ini.

“Ini pertama kalinya saya melihat kebakaran terjadi secepat ini,” ungkapnya kepada NHK.

Jepang mengalami sekitar 1.300 kebakaran hutan sepanjang 2023, terutama pada Februari hingga April, saat udara kering dan angin kencang mempercepat penyebaran api. AFP

Penulis :
Khalied Malvino