
Pantau - Serangan udara Israel di Gaza Selatan menewaskan seorang wartawan dan melukai sembilan lainnya, menurut Hamas dan badan pertahanan sipil Gaza.
Serangan itu menghantam sebuah tenda yang digunakan wartawan di Khan Yunis, Gaza Selatan, pada Senin (7/4/2025).
Menurut juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, dua orang tewas dan sembilan wartawan terluka akibat serangan tersebut.
Kantor media pemerintah Hamas mengonfirmasi bahwa wartawan Hilmi al-Faqaawi, yang bekerja untuk kantor berita lokal, tewas dalam insiden itu.
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan setidaknya 12 orang tewas secara keseluruhan akibat serangan udara Israel hari itu.
Militer Israel Klaim Targetkan Militan
Militer Israel mengatakan serangan tersebut ditujukan kepada Hassan Abdel Fattah Mohammed Aslih, seorang anggota Hamas yang beroperasi dengan menyamar sebagai wartawan.
Militer menyebut Aslih memiliki perusahaan pers dan menggunakan kedok jurnalis untuk melaksanakan operasi militan.
"Selama pembantaian itu, ia mendokumentasikan dan mengunggah rekaman penjarahan, pembakaran, dan pembunuhan ke media sosial," kata militer Israel, merujuk pada serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober.
Militer tidak menyebutkan apakah Aslih tewas dalam serangan tersebut.
Kecaman Internasional dan Tuduhan Kejahatan Perang
Kementerian Luar Negeri Palestina di Ramallah menyebut pembunuhan Hilmi al-Faqaawi sebagai bagian dari serangkaian kejahatan yang terus berkembang.
Mereka menuduh Israel sengaja menargetkan wartawan untuk membungkam suara Palestina dan menghapus kebenaran.
Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina (PJPC) juga mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa “Penargetan wartawan yang disengaja merupakan kejahatan perang.”
- Penulis :
- Pantau Community