billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Balas Trump! Stop Pembelian dan Sewa Pesawat Boeing, Industri Dirgantara Terguncang

Oleh Peter Parinding
SHARE   :

China Balas Trump! Stop Pembelian dan Sewa Pesawat Boeing, Industri Dirgantara Terguncang
Foto: China hentikan pembelian Boeing sebagai balasan atas tarif impor tinggi dari Trump, picu ketegangan baru di sektor penerbangan global.

Pantau - Pemerintah China resmi memerintahkan seluruh maskapai nasionalnya untuk tidak membeli atau menyewa pesawat dari Boeing sebagai tanggapan atas kebijakan tarif impor 145% yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk-produk asal China.

Langkah ini mempertegas sikap China dalam perang dagang yang semakin panas, apalagi Presiden Donald Trump disebut berencana menaikkan tarif tersebut menjadi 245%.

Maskapai Tunda Pengiriman, Suku Cadang Juga Dihentikan

Maskapai besar seperti Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines telah menunda pengiriman masing-masing sebanyak 45, 53, dan 81 pesawat Boeing untuk periode 2025–2027.

Tak hanya pesawat baru, pemerintah China juga meminta maskapai nasional menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

Pemerintah sedang mempertimbangkan skema bantuan untuk maskapai yang telah menyewa pesawat Boeing dan kini menghadapi lonjakan biaya operasional akibat kebijakan ini.

Kebijakan ini langsung berdampak pada pasar, dengan saham Boeing tercatat turun 0,5%, mengingat China merupakan pasar kunci bagi perusahaan asal AS tersebut.

Dampak Luas Perang Dagang pada Industri Penerbangan

Perang tarif antara dua ekonomi terbesar dunia ini turut mengguncang industri dirgantara global, memaksa produsen, maskapai, dan pemasok untuk meninjau ulang kontrak bernilai miliaran dolar.

Beberapa CEO maskapai menyatakan kemungkinan menunda penerimaan pesawat baru karena tingginya bea masuk.

Meski penghentian pengiriman ke China diperkirakan tidak berdampak besar bagi Boeing dalam jangka pendek karena bisa mengalihkan pesawat ke pasar lain, situasi ini tetap memicu ketidakpastian.

Sementara itu, Airbus tidak memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk langsung menggantikan seluruh permintaan dari China.

Di sisi lain, China juga berpotensi menghadapi tantangan besar jika benar-benar menghentikan impor suku cadang dari AS, yang sangat dibutuhkan untuk program pengembangan pesawat domestik seperti C919.

Analis dari Bank of America memperingatkan bahwa tanpa komponen dari AS, program C919 bisa "terhenti atau mati".

Penulis :
Peter Parinding