billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Di Universiti Malaya, Ibas Tegaskan ASEAN Harus Bersatu Hadapi Tekanan Global

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Di Universiti Malaya, Ibas Tegaskan ASEAN Harus Bersatu Hadapi Tekanan Global
Foto: Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono memberikan kuliah umum di Universiti Malaya. (foto: dok. MPR RI)

Pantau - Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan pentingnya netralitas dan persatuan ASEAN di tengah dinamika geopolitik dan geokonomi global. 

Hal itu disampaikan saat memberikan kuliah umum bertema “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity” di Universiti Malaya, Rabu (3/4/2025).

Dalam kuliahnya, Ibas menyoroti tekanan yang dihadapi negara-negara Asia Tenggara untuk berpihak dalam konflik global seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan Amerika Serikat–Tiongkok. Namun, menurutnya, ASEAN harus tetap berpegang pada prinsip non-blok.

“Kita tidak perlu memilih. ASEAN berdiri paling kuat saat bersatu. Nilai dasar kita adalah netralitas, persatuan, dan saling menghormati,” kata Ibas yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI.

Ia menyampaikan, ASEAN harus menjadi jembatan antar kekuatan global, bukan sekadar pion dalam konflik negara adidaya. 

“Kami ingin berteman dengan semua orang dan bermusuhan dengan tidak seorang pun. Di Indonesia kami menyebutnya ‘A Million Friends, Zero Enemies’,” tambahnya.

Ibas menekankan bahwa komitmen ASEAN terhadap perdamaian dan multilateralisme telah menjadi pilar stabilitas di kawasan Asia Tenggara. 

“Kami ingin ASEAN jadi platform kerja sama, bukan arena persaingan,” ujarnya.

Kuliah umum tersebut disambut hangat oleh pihak kampus dan mahasiswa. Prof. Dr. Yvonne Lim Ai Lian dari Universiti Malaya memuji keterlibatan Ibas dalam memperkuat hubungan Indonesia-Malaysia. 

Ketua PPI Malaysia, Muhammad Zuhud, turut menyampaikan apresiasinya atas kesempatan belajar langsung dari tokoh nasional Indonesia.

Penulis :
Aditya Andreas
Editor :
Ricky Setiawan