Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Serangan udara Israel guncang Suriah: banyak wilayah diserang, korban dan kerusakan dilaporkan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Serangan udara Israel guncang Suriah: banyak wilayah diserang, korban dan kerusakan dilaporkan
Foto: Israel Lancarkan Serangan Udara Besar-Besaran di Suriah, Sejumlah Wilayah Jadi Target dan Empat Orang Tewas(Sumber: ANTARA/Anadolu/py/am.)

Pantau - Aktivitas udara militer Israel meningkat secara drastis di seluruh wilayah Suriah pada Jumat (2/5), dengan serangan udara dan drone dilaporkan menghantam Damaskus serta sejumlah provinsi di bagian tengah dan barat negara tersebut.

Menurut surat kabar Suriah Al-Watan, sebuah serangan drone di Kota Kanaker, Damaskus, menewaskan empat orang pada Jumat sore waktu setempat.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan sedikitnya sepuluh serangan udara di pinggiran timur Harasta, termasuk satu yang menargetkan pos militer di dekat Rumah Sakit Militer Harasta.

Wilayah Sasaran dan Dampak Serangan

Lembaga penyiaran pemerintah Suriah, Al-Ikhbariyah, melaporkan bahwa serangan-serangan tersebut mengakibatkan kerusakan material yang signifikan, meskipun hingga Jumat malam belum ada korban jiwa lain yang dikonfirmasi.

Tim ambulans dan pertahanan sipil telah dikerahkan ke berbagai lokasi terdampak serangan.

Di Suriah selatan, jet Israel menargetkan pinggiran kota Mothbeen dan Izraa di Provinsi Daraa, sementara di Suriah tengah, serangan menghantam pinggiran Desa Shahta di bagian barat Provinsi Hama dan melukai empat orang.

Pesawat pengintai Israel dilaporkan juga aktif di wilayah selatan dan tengah Suriah, termasuk di provinsi Daraa, Homs, dan Hama, sebagai bagian dari kampanye serangan yang tampak terkoordinasi.

Lembaga penyiaran nasional Israel, KAN, mengungkapkan bahwa pemerintah Israel telah menyetujui daftar target tambahan di Suriah.

Target-target baru tersebut mencakup instalasi militer dan lokasi yang berafiliasi dengan pemerintah baru Suriah, dengan otorisasi langsung dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Penulis :
Balian Godfrey