Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Jakarta Jadi Titik Awal Upaya Damai Pasca Rezim Khmer Merah

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Jakarta Jadi Titik Awal Upaya Damai Pasca Rezim Khmer Merah
Foto: Indonesia Diakui Berperan Penting dalam Perdamaian Kamboja, Hun Sen Kenang Momen Bersejarah di Jakarta(Sumber: ANTARA FOTO/Fauzan)

Pantau - Ketua Senat Kamboja Hun Sen menegaskan peran besar Indonesia dalam membantu mengakhiri konflik berkepanjangan di negaranya usai perang saudara dan jatuhnya rezim Khmer Merah. Hal ini ia sampaikan saat memberikan Kuliah Kepemimpinan di Sekolah Pemerintahan ERIA di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Dalam forum tersebut, Hun Sen menyebut Indonesia dan Prancis sebagai dua negara yang menjadi motor utama dalam penyelenggaraan Konferensi Paris, yang pada 23 Oktober 1991 menghasilkan Kesepakatan Perdamaian Kamboja. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting rekonsiliasi nasional pascaperang sipil di Kamboja.

Indonesia juga diingat sebagai tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM I) pada 1988. Pertemuan tersebut menjadi panggung awal bagi gagasan Hun Sen membentuk Dewan Tinggi sebagai wadah unifikasi nasional. JIM I memainkan peran krusial dalam membuka jalan bagi dialog damai yang kelak melibatkan banyak pihak.

“Indonesia memberi kami ruang, dukungan, dan legitimasi internasional untuk mencari solusi damai,” ujar Hun Sen. Ia menekankan bahwa pendekatan diplomasi terbuka yang difasilitasi Indonesia membantu mempercepat tercapainya konsensus politik di Kamboja.

Hun Sen juga menyoroti kontribusi lembaga transisi PBB, United Nations Transitional Authority in Cambodia (UNTAC), yang menjadi hasil lanjut dari kesepakatan damai tersebut, membuka jalan bagi pemilu dan reformasi nasional.

Menutup pidatonya, Hun Sen memperingatkan dunia internasional akan bahaya intervensi militer asing dalam konflik internal suatu negara. Ia menegaskan bahwa jalan damai melalui diplomasi dan dialog tetap menjadi pilihan terbaik untuk menghindari kehancuran seperti yang pernah dialami rakyat Kamboja.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Balian Godfrey