billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Indonesia dan Norwegia Dukung Reformasi PBB Lewat Prakarsa UN80

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Indonesia dan Norwegia Dukung Reformasi PBB Lewat Prakarsa UN80
Foto: Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (kiri) dan Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia Andreas Motzfeldt Kravik saling berjabat tangan (sumber: Kemlu RI)

Pantau - Indonesia dan Norwegia menyatakan dukungannya terhadap upaya Sekretaris Jenderal PBB untuk memastikan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa tetap relevan dan adaptif terhadap dinamika global melalui reformasi menyeluruh yang tergabung dalam Prakarsa UN80.

Pertemuan Bilateral Bahas Prakarsa UN80

Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dan Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia Andreas Motzfeldt Kravik.

Pertemuan ini berlangsung dalam rangka mendiskusikan Prakarsa UN80 yang diluncurkan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres pada Maret 2025.

Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang dirilis dari Jakarta pada Jumat, kedua pejabat menyampaikan pentingnya dukungan lintas-regional terhadap reformasi sistem PBB dan sistem multilateral yang lebih ambisius.

Mereka menilai bahwa dunia internasional membutuhkan sistem multilateral yang efektif serta tatanan global yang didasarkan pada hukum internasional, terlebih dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks.

Komitmen pada Piagam dan Prinsip PBB

Baik Indonesia maupun Norwegia menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Piagam PBB, hukum internasional, serta prinsip dan tujuan utama dari organisasi tersebut.

Prakarsa UN80 dirancang untuk mengatasi tantangan struktural dan finansial dalam tubuh PBB, dengan cara meninjau kembali mandat yang ada, menyelaraskan program-program, serta memastikan pelayanan optimal kepada masyarakat dunia.

Nama UN80 merujuk pada ulang tahun PBB yang ke-80, yang menjadi momentum peluncuran inisiatif ini.

Penulis :
Leon Weldrick