
Pantau - Misi Dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya (UNSMIL) menyatakan keprihatinan mendalam terhadap bentrokan bersenjata yang terjadi di ibu kota Tripoli, yang melibatkan senjata berat di wilayah padat penduduk.
UNSMIL mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap situasi keamanan yang berkembang dan menyerukan agar semua pihak segera menghentikan pertempuran demi memulihkan ketenangan.
Badan PBB tersebut juga mengingatkan bahwa seluruh pihak yang terlibat memiliki kewajiban hukum internasional untuk melindungi warga sipil dalam setiap keadaan.
Situasi Makin Memburuk Setelah Tewasnya Tokoh Keamanan
Sebelumnya, surat kabar Al Wasat melaporkan bahwa Abdel Ghani al-Kikli, kepala dinas keamanan di bawah dewan kepresidenan Libya, tewas dalam bentrokan di Tripoli.
Peristiwa ini memicu peningkatan ketegangan, dengan suara tembakan terdengar di beberapa wilayah ibu kota, termasuk kawasan sipil yang padat.
Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah demi keselamatan.
Hingga kini, situasi di Tripoli masih belum stabil dan memicu kekhawatiran komunitas internasional.
Mandat PBB Diperpanjang di Tengah Ketegangan
Dewan Keamanan PBB sebelumnya telah memperpanjang mandat Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) selama tiga bulan, terhitung sejak Kamis, 31 Oktober 2024.
Perpanjangan mandat tersebut menegaskan peran PBB dalam mendukung stabilitas dan rekonsiliasi politik di Libya yang hingga kini masih terbelah akibat konflik berkepanjangan.
UNSMIL berharap semua pihak di Libya dapat menahan diri, menghindari kekerasan lebih lanjut, dan segera kembali ke meja dialog untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey









